Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Jabatan Jerome Powell Segera Habis, Trump Siapkan Calon Baru Bos The Fed

Donald Trump mengungkap dirinya telah mengantongi tiga hingga empat nama calon pengganti Jerome Powell sebagai Ketua The Fed ketika masa jabatannya berakhir
Jerome Powell, Ketua Federal Reserve AS, dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, DC, AS, pada Rabu (18/6/2025)/Bloomberg-Kent Nishimura
Jerome Powell, Ketua Federal Reserve AS, dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, DC, AS, pada Rabu (18/6/2025)/Bloomberg-Kent Nishimura

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkap bahwa dirinya telah mengantongi tiga hingga empat nama calon pengganti Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve, ketika masa jabatan Powell berakhir pada Mei 2026.

“Saya sudah tahu siapa saja, ada tiga atau empat orang dalam daftar saya. Dia (Powell) akan segera selesai masa jabatannya, untungnya, karena menurut saya dia sangat buruk," kata Trump dalam konferensi pers saat menghadiri KTT NATO di Den Haag, Belanda dikutip dari Bloomberg, Kamis (26/6/2025) 

Trump tidak menyebutkan nama-nama calon pengganti Powell maupun jadwal pasti pengumuman resminya. Namun, laporan Wall Street Journal menyebut Trump mempertimbangkan untuk mempercepat pengumuman tersebut.

Beberapa sekutu Trump dikabarkan mendorong nama Menteri Keuangan Scott Bessent sebagai calon kuat, meskipun seorang pejabat senior pemerintahan membantah kabar itu. Trump juga sempat memuji mantan Gubernur The Fed Kevin Warsh dan menyebutnya sebagai sosok yang sangat dihormati.

Komentar Trump kembali menunjukkan tekanan yang terus dia berikan terhadap The Fed agar segera memangkas suku bunga. Dia menyebut Powell “sangat bodoh” karena mempertahankan suku bunga di level saat ini.

The Fed sebelumnya menahan suku bunga di kisaran 4,25%–4,5% sejak awal 2025 dan belum menunjukkan sinyal pemangkasan dalam waktu dekat. Namun, mayoritas pembuat kebijakan memperkirakan adanya penurunan sekitar 50 basis poin sebelum akhir tahun.

Trump mendesak pemangkasan hingga 2,5 poin persentase dan menuduh The Fed menjadi penyebab biaya pinjaman pemerintah AS tetap tinggi. Dia bahkan berulang kali memberi julukan “Terlambat” (Too Late) kepada Powell dan sempat menggertak akan memecatnya, meskipun kemudian menyatakan tidak akan melakukannya.

"Terlepas dari itu, masa jabatannya akan segera berakhir," tulis Trump dalam unggahan media sosial pekan lalu.

Pernyataan Trump ini muncul sehari setelah Powell memberikan kesaksian di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS, di mana dia menegaskan bahwa The Fed tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan kebijakan moneter sampai dampak kebijakan ekonomi Trump—terutama tarif perdagangan—terlihat jelas terhadap inflasi.

Seperti diketahui, Trump masih berupaya menegosiasikan tarif dengan sejumlah mitra dagang utama menjelang tenggat 9 Juli, saat kenaikan bea masuk secara luas dijadwalkan mulai berlaku.

Sementara itu, indeks dolar Bloomberg melemah 0,2% terhadap mata uang utama lainnya dalam perdagangan Asia pada Kamis pagi, menyusul meningkatnya spekulasi pasar atas ketidakpastian arah kebijakan The Fed.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper