Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$24,61 miliar pada Mei 2025. Nilainya naik 9,68% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan kenaikan nilai ekspor itu terdiri dari ekspor migas yang tercatat senilai US$1,11 miliar pada Mei 2025 dari periode yang sama tahun lalu mencapai US$1,42 miliar, atau turun 21,71% yoy.
Sementara itu, nilai ekspor nonmigas merangkak naik 11,8% yoy dari US$21,02 miliar pada Mei 2024 menjadi US$23,5 miliar pada Mei tahun ini.
“Peningkatan nilai ekspor Mei 2025 secara tahunan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor nonmigas, yaitu pada komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati [HS 15] yang naik 63,01% dengan andil 4,5%, besi dan baja atau HS 72 naik 27,58% dengan andil 2,7%, serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya naik 45,11% dengan andil 2,58%,” kata Pudji dalam Rilis Berita Resmi Statistik BPS, Selasa (1/7/2025).
Sepanjang Januari—Mei 2025, BPS mencatat total nilai ekspor mencapai US$111,98 miliar atau naik 6,98% dibandingkan periode yang sam apada tahun lalu.
Adapun, nilai ekspor migas tercatat senilai US5,92 miliar atau turun 11,26%. Nilai ekspor nonmigas tercatat naik sebesar 8,22% dengan nilai US$106,06 miliar.
Baca Juga
Jika dilihat menurut sektor, Pudji menuturkan peningkatan nilai ekspor nonmigas secara kumulatif terjaid di sektor industri dan pertanian. Sektor industri pengolahan menjaid pendorong utama atas meningkatnya kinerja ekspor nonmigas dalam periode januari—mei 2025 dengan andil sebsar 12%
“Ekspor sektor industri pengolahan yang naik cukup besar ini di antaranya minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, semikonduktor, dan komponen elektronik lainnya, serta mentega, lemak, dan minyak kakao,” jelasnya.
Lebih lanjut, jika dilihat menurut negara dan kawasan tujuan utama ekspor, nilai ekspor nonmigas ke China tercatat sebesar US$24,25 miliar atau naik sebsar 8,38% dibandingkan Januari—Mei 2024.
Kemudian, jika dibandingkan secara kumulatif dengan periode yang sama tahun lalu, pada Januari—Mei 2025, ekspor nonnimigas ke AS, Asean, dan Uni Eropa mengalami peningkatan. Sementara itu, ekspor ke India mengalami penurunan.