Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP), Novel Arsyad menyebut proses konstruksi Tol Semarang-Demak dapat dikebut rampung pada 2026.
Novel menjelaskan, percepatan konstruksi itu dilakukan seiring dengan rencana pihaknya yang hendak melakukan asset recycling atau melepas tol tersebut pada periode 2027.
"Masih perlu waktu. Kalau konstruksinya [ditarget rampung] 2026," jelasnya saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Selasa (15/7/2025).
Dalam informasi yang disampaikannya, PTPP membidik dana segar lebih dari Rp10 triliun dari rencana aksi korporasi divestasi Tol Semarang-Demak yang bakal dilakukan pada 2027. Tepatnya saat tol tersebut telah beroperasi dan tersambung penuh.
"Kalau enggak salah yang dari kita itu Jalan Tol Semarang-Demak itu kontrak pertama mungkin kurang lebih sekitar Rp10 triliun. Jadi ya, pasti [dijual di atas nilai kontrak tersebut] itu kan ada perhitungan bisnisnya," tambahnya.
Sementara berdasarkan catatan Bisnis.com, pemerintah memang menargetkan konstruksi Tol Semarang — Demak dapat selesai dan mulai beroperasi fungsional pada April 2027.
Baca Juga
Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi, yakni Seksi 1 Kaligawe — Sayung sepanjang 10,64 km yang berada di atas laut dan Seksi 2 ruas Sayung — Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.
Untuk diketahui, Seksi 1 Kaligawe — Sayung menjadi porsi pemerintah yang terbagi menjadi 3 paket, yakni Paket 1A dengan Penyedia Jasa Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG), Paket 1B dieksekusi langsung oleh PTPP, Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC), serta Paket 1C adalah Adhi Karya dan Sinohydro.
Kehadiran Tol Semarang-Demak diharapkan dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di wilayah Demak.
Di samping itu, dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut ini, diharapkan permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe — Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan, dapat teratasi.