Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chevron Incar Lapangan Migas Raksasa di Indonesia

Chevron berencana kembali berinvestasi di sektor hulu migas Indonesia dengan menggandeng KKKS untuk mengelola wilayah kerja raksasa yang sudah ada.
Papan tanda di kilang Chevron di El Segundo, California, AS, pada hari Senin, 5 Agustus 2024. (Bloomberg/Eric Thayer)
Papan tanda di kilang Chevron di El Segundo, California, AS, pada hari Senin, 5 Agustus 2024. (Bloomberg/Eric Thayer)

Bisnis.com, JAKARTA — SKK Migas mengungkapkan perkembangan terbaru dari Chevron yang berencana kembali berinvestasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu disebut tertarik menggarap lapangan migas raksasa.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, saat ini Chevron masih dalam tahap evaluasi dan penjajakan terhadap beberapa area prospektif di Indonesia. Chevron bakal bergabung dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk menggarap wilayah kerja (WK) eksis.

"Chevron lagi lihat-lihat dia lagi mau cari lapangan besar dan kalau bisa join dari lapangan yang sudah discovery," ucap Djoko di sela-sela acara konferensi pers Kinerja SKK Migas Semester I/2025 di Jakarta, Senin (21/7/2025).

Kendati demikian, Djoko tak memerinci WK migas mana yang tengah menjadi incaran Chevron. Dia hanya menekankan bahwa Chevron sedang menelaah data WK potensial yang sedang digarap KKKS.

Terpisah, Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Rikky Rahmat Firdaus mengatakan, pihak Chevron memang berniat kembali masuk berinvestasi di sektor hulu migas RI. Namun, perusahaan itu tidak ingin informasinya terlalu digembar-gemborkan.

"Chevron itu tadi Pak Kepala mention bahwa kegiatannya memang belum masuk ke data reposisi dan kita tunggu bersama lah ya kalau Chevron ini dia enggak mau gembar-gembor dulu gitu, jadi harus [diperlakukan] dengan hati-hati sekali supaya memang tone-nya masuk," tuturnya.

Rikky menambahkan bahwa saat ini sejumlah KKKS telah melakukan komunikasi terkait potensi kerja sama dengan Chevron. Menurutnya, untuk mengelola blok raksasa membutuhkan investasi yang besar dan Chevron tidak bisa bekerja sendiri.

"Kami melihat bahwa antar KKKS itu kan saling bicara juga, saling ngobrol karena untuk kegiatan-kegiatan dengan investasi besar kan harus berbagi risiko," ucap Rikky.

Adapun, kabar Chevron bakal kembali masuk ke industri hulu migas Indonesia mencuat sejak Mei 2025. Saat itu, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menuturkan, pemerintah tengah mempercepat proses lelang untuk 30 WK migas.

Menurutnya, salah satu perusahaan yang berminat mengikuti lelang adalah Chevron.

"Jadi salah satu pemain global itu adalah Chevron, ya mungkin mereka juga akan kembali," kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (16/5/2025).

Dia tak memerinci blok migas mana yang mungkin diincar Chevron. Namun, Yuliot menyambut baik jika perusahaan itu kembali masuk berinvestasi di Indonesia.

"Kan mereka [Chevron] juga cukup lama [berinvestasi di Indonesia] dan juga punya pengalaman cukup di bidang hulu migas," ucap Yuliot.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro