Bisnis.com, JAKARTA — SKK Migas mencatat realisasi penerimaan negara dari sektor hulu migas nasional mencapai sebesar US$5,88 miliar atau setara Rp95,9 triliun (asumsi kurs Rp16.311 per dolar AS) pada semester I/2025.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengemukakan capaian ini setara dengan 45,1% dari target tahun ini yang ditetapkan sebesar US$13,03 miliar. Sementara itu, outlook penerimaan negara dari sektor hulu migas diperkirakan mencapai US$10,83 miliar atau sekitar 83,1% dari target pada akhir 2025.
"Realisasi sampai dengan JuniUS$ 5,88 miliar atau 45,1%, outlook-nya US$ 10,83 atau 83,1%," kata Djoko dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (21/7/2025).
Dia pun mengakui realisasi penerimaan negara hingga Juni memang belum mencapai setengah dari target. Menurutnya, hal ini terjadi lantaran harga minyak dalam APBN dipatok US$82 per barel. Sedangkan, realisasi rata-rata harga minyak sepanjang paruh pertama 2025 masih di bawah US$70 per barel.
"Ini karena harga minyak di dalam APBN itu [diasumsikan] US$82 per barel, tetapi realisasinya rata-rata di bawah US$70 atau US$69 per barel. Ini otomatis karena harga minyaknya yang rendah meskipun produksi kita bisa mencapai target," ucapnya.
Adapun untuk realisasi investasi hulu migas per Juni 2025 tercatat mencapai US$7,19 miliar. Jumlah tersebut merefleksikan 43,6% dari target yang ditetapkan dalam APBN sebesar US$16,5 miliar.
Baca Juga
"Outlook-nya mudah-mudahan bisa tercapai sesuai dengan target 2025 atau bahkan lebih bisa mencapai US$16,9 miliar kalau tidak delay proyek-proyek kita," ucap Djoko.
Lebih lanjut, SKK Migas juga mencatat realisasi lifting minyak mencapai 578.000 barel per hari (bopd) per semester I/2025. Realisasi tersebut baru mencapai 95,5% dari target lifting minyak dalam APBN tahun ini yang sebesar 605.000 bopd.
Djoko menyebut realisasi lifting minyak sebesar 578.000 bopd itu telah melampaui realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni 576.100 bopd.
"Alhamdulillah realisasinya saat ini kalau year on year sudah melebihi tahun lalu. Tetapi untuk target terhadap APBN masih 95,5%. Kami berencana berupaya sekuat tenaga nanti di Desember-nya bisa 100% atau mencapai target 605.000 bopd," ucapnya.
Sementara itu, realisasi salur gas mencapai 5.483 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Realisasi salur gas itu baru mencapai 97,4% dari target yang tertuang dalam APBN 2025 sebesar 5.628 MMscfd.
Dari data lifting minyak dan salur gas di atas, realisasi lifting migas mencapai 1.557,1 ribu barel setara minyak per hari (mboepd) per semester I/2025. Realisasi lifting pada paruh pertama tahun ini baru mencapai 96,7% dari target APBN 2025 yang dipatok 1.610 mboepd.