Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satgas Pangan Tak Tarik Beras Premium Oplosan di Ritel, Ini Alasannya

Satgas Pangan Polri tidak menarik beras premium oplosan dari pasar, tetapi meminta produsen menurunkan harga sesuai HET dan komposisi beras.
Sejumlah merek beras premium dijual di pusat perbelanjaan di Tangerang Selatan, Kamis (24/7/2025). - BISNIS/Fitri Sartina Dewi.
Sejumlah merek beras premium dijual di pusat perbelanjaan di Tangerang Selatan, Kamis (24/7/2025). - BISNIS/Fitri Sartina Dewi.

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri menegaskan pihaknya tidak akan menarik beras premium oplosan yang beredar di pasar, termasuk di gerai ritel modern.

Untuk diketahui, sebanyak lima merek beras premium yang diproduksi oleh tiga produsen tengah diusut dalam perkara dugaan beras oplosan premium.

Perinciannya, beras premium merek Sania oleh PT PIM. Kemudian, PT FS dengan merek beras Setra Ramos Biru, Setra Ramos Merah dan Setra Ramos Pulen. Serta, Toko SY produsen beras Jelita dan Anak Kembar.

Kepala Satgas Pangan Polri Helfi Assegaf mengatakan pihaknya telah meminta para produsen beras untuk menurunkan harga beras premium sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) dan menyesuaikan dengan komposisi beras, alih-alih menariknya di pasaran.

"Bukan ditarik, distribusi tetap [berjalan], tetapi [harganya] diturunkan sesuai dengan isi komposisi tersebut," kata Helfi di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Helfi menjelaskan produsen harus menjual beras sesuai dengan HET dan komposisi, termasuk menghitung komposisi beras pecahan (broken rice). 

"Kalau ini pecahannya [broken rice] misalnya 15% dan ini harganya memang harusnya hanya misalnya Rp13.000 atau Rp12.000, ya jual Rp12.000. Jangan harga komposisinya hanya Rp12.000, dia jual Rp16.000. Seperti yang dilakukan mereka saat ini," terangnya.

Seiring dengan adanya temuan beras oplosan ini, Helfi memastikan distribusi beras tetap berjalan dan tidak mengganggu stok beras yang ada di pasaran.

Di samping itu, Satgas Pangan juga telah mengumpulkan para produsen dan memerintahkan agar mereka menjual produk sesuai dengan komposisi, termasuk mengacu pada HET.

"Artinya apa? Menurunkan harga. Turunkan harga sesuai HET atau di bawah HET, sesuai dengan komposisi yang benar," imbuhnya.

Lebih lanjut, Helfi menyampaikan bahwa para produsen beras juga telah mengirimkan surat kepada Satgas Pangan perihal penurunan harga beras yang bakal dijual di ritel.

“Kami minta turunkan harga sesuai dengan isi komposisi. Dan itu sudah dilakukan, mereka ada yang sudah bersurat, ada yang sudah mungkin menyampaikan melalui media, untuk masyarakat harganya harus disesuaikan dengan komposisi yang ada,” tuturnya.

Selain itu, Helfi menyampaikan bahwa kini telah ada kesepakatan produsen sebelum menjual dan menitipkan beras premium ke gerai ritel modern. Adapun, beras premium yang ada di gerai ritel sepenuhnya menjadi tanggung jawab produsen.

Dengan kata lain, setiap produsen beras wajib menjaga mutu dan menjamin bahwa barang yang dijual tidak akan bermasalah.

“[Produsen beras] menyatakan bahwa beras yang dijual ini sudah sesuai dengan ketentuan, sesuai ketentuan dan menjadi tanggung jawab produsen,” jelasnya.

Pasalnya, Helfi menjelaskan bahwa ritel hanya sebagai tempat menitipkan produk, termasuk beras premium, dari para produsen maupun pemasok. Namun hingga saat ini, Satgas Pangan mengeklaim belum menemukan ritel yang ikut terlibat dalam kasus beras premium oplosan.

“Kecuali nanti kita temukan diproses penyidikan selanjutnya, kalau memang dia [ritel] tahu bahwa itu dilakukan secara ada kesepakatan mereka [menjual beras oplosan premium]. Itu lain masalah, ya,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro