Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas sebagai salah satu upaya mencapai target pertumbuhan ekspor nasional mencapai 7,10% pada 2025.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan pemerintah melalui Kemendag berkomitmen mengedepankan agar produk UMKM dapat menembus pasar internasional.
Apalagi, sambung Budi, produk UMKM sejatinya memiliki potensi untuk dipasarkan ke luar negeri. Hanya saja, mayoritas produk UMKM masih terkendala dari sisi standarisasi.
“UMKM ini sebenarnya produknya sudah siap di seluruh Indonesia, dari desa, kelurahan, kemudian kabupaten/kota. Cuma memang sebagian besar belum terstandarisasi,” ujar Budi dalam konferensi pers Kinerja Ekspor Semester I/2025 di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (4/8/2025).
Budi menyatakan Kemendag akan terus mengoptimalkan produk UMKM agar memilik daya saing dengan produk asing. Dengan begitu, kinerja ekspor Indonesia akan terangkat seiring UMKM yang naik menembus pasar ekspor.
“Untuk itu, kami akan mengoptimalkan produk-produk UMKM yang mempunyai peluang ekspor dengan berbagai strategi daya saing UMKM,” jelasnya.
Baca Juga
Dia menjelaskan bahwa Kemendag telah menyusun strategi penguatan daya saing UMKM agar bisa menembus pasar ekspor, mulai dari pengembangan produk ekspor, pengembangan pelaku usaha ekspor, hingga pengembangan pasar ekspor.
“Kemudian juga sertifikasi produk sebagai persyaratan ekspor untuk negara-negara tertentu dan produk-produk tertentu. Kemudian pelatihan ekspor,” imbuhnya.
Untuk diketahui, nilai ekspor Indonesia mencapai US$23,44 miliar pada Juni 2025. Nilainya naik 11,29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$21,06 miliar.
Sementara itu, nilai ekspor nonmigas juga naik 12,61% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$22,33 miliar pada Juni 2025. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, nilai ekspor nonmigas hanya mencapai US$19,83 miliar.
Di sisi lain, ekspor migas justru turun 9,85% yoy dari US$1,23 miliar pada Juni 2024 menjadi US$1,11 miliar pada Juni di tahun ini.
Adapun, Budi menyampaikan Kemendag juga telah menargetkan pertumbuhan ekspor sepanjang 2025–2029. Untuk 2025, misalnya, membidik tumbuh sebesar 7,1%.
“Untuk 2025, kami menargetkan peningkatan ekspor sebesar 7,1% dan tentu saja Kemendag melakukan berbagai program untuk mendukung tercapai target tersebut,” ujarnya.
Terlebih, Budi menyampaikan bahwa pemerintah membidik pertumbuhan ekonomi terus meningkat dalam lima tahun ke depan. Adapun pada 2029, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 8%.
Namun, Budi menuturkan bahwa untuk mendukung angka pertumbuhan ekonomi tersebut, maka perlu adanya pondasi ekosistem ekonomi yang kuat.
Dalam catatan Bisnis, Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 7,10% pada 2025 dengan nilai ekspornya mencapai US$294,45 miliar.
Kemendag juga menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 7,09% dengan nilai ekspor mencapai US$315,31 miliar pada 2026. Selain itu, Kemendag kembali menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 7,89% dengan nilai US$340,2 miliar pada 2027.
Selanjutnya, sebesar ekspor Indonesia ditargetkan tumbuh 8,77% dengan nilai ekspor US$370,04 miliar pada 2028. Serta, pertumbuhan ekspor ditargetkan melambung hingga 9,64% dengan nilai US$405,69 miliar pada 2029.