Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom HSBC Wanti-Wanti PDB RI Bisa Turun Imbas Tarif Trump

Tarif impor AS 19% bisa turunkan PDB Indonesia 0,3 poin. Ekonom HSBC Pranjul Bhandari menyarankan Indonesia manfaatkan peluang investasi jangka menengah.
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Ringkasan Berita
  • Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan terpengaruh sebesar 0,3 percentage points akibat tarif 19% terhadap barang-barang Indonesia yang diimpor oleh AS.
  • Tarif impor 19% dapat berdampak buruk jangka pendek, namun Indonesia berpeluang menggenjot investasi jangka menengah dengan reformasi dan peningkatan infrastruktur.
  • Pada kuartal II/2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,12% year-on-year, dengan konsumsi rumah tangga sebagai penyumbang terbesar.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2025

Adapun pada kuartal II/2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,12% yoy dari kuartal II/2024. BPS melaporkan bahwa porsi konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian Indonesia masih terbesar yakni 54,25%, dengan pertumbuhan 4,97% yoy.

Sementara itu, investasi atau PMTB menyumbang 27,83% dengan pertumbuhan 6,99% yoy atau tertinggi sejak kuartal II/2021,yakni 7,50% yoy saat itu.

Kemudian, kinerja ekspor tumbuh 10,67% yoy dan berkontribusi 22,28%, sedangkan impor tumbuh 11,65% yoy dan kontribusinya tumbuh minus 20,66%.

Satu-satunya pertumbuhan PDB menurut pengeluaran yang terkontraksi adalah konsumsi pemerintah yakni minus 0,33% yoy. Pada kuartal II/2024, pertumbuhan konsumsi pemerintah yaitu 1,42% yoy.

Pada tiga bulan kedua 2025 itu, PDB Indonesia tercatat sebesar Rp5.947 triliun atas dasar harga berlaku. Lalu, PDB atas harga konstan mencapai Rp3.396,3 triliun.

"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 2/2025 bila dibandingkan dengan triwulan 2/2024 atau secara YoY tumbuh sebesar 5,12%," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud pada konferensi pers, Selasa (5/8/2025). 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro