Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Sampaikan RAPBN Perdana di DPR Jumat (15/8), Ini Perbandingannya dengan Jokowi dan SBY

Presiden Prabowo akan menyampaikan RAPBN 2026 di DPR pada 15 Agustus 2025, menandai pidato pertamanya. Asumsi ekonomi makro telah disepakati.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutannya pada peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) dalam sebuah acara yang digelar di Koperasi Desa Merah Putih Kabupaten Klaten, pada Senin, 21 Juli 2025/BPMI Setpres
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutannya pada peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) dalam sebuah acara yang digelar di Koperasi Desa Merah Putih Kabupaten Klaten, pada Senin, 21 Juli 2025/BPMI Setpres

Nota Keuangan & RAPBN Perdana Jokowi & SBY

Pada periode sebelumnya, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono juga menyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN tahun selanjutnya di DPR jelang HUT RI 17 Agustus. Baik Jokowi maupun SBY menjabat selama dua periode pemerintahan, yakni masing-masing sepanjang 10 tahun. 

Saat menyampaikan pidato perdananya terkait dengan Nota Keuangan dan RAPBN 2006, Presiden SBY menyebut pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2% dari tahun sebelumnya. 

Dikutip dari arsip dokumen Kemenkeu yang terbuka untuk publik, pemerintahan SBY yakni Kabinet Indonesia Bersatu lalu menargetkan tingkat inflasi sebesar 8% YoY, rata-rata nilai tukar rupiah Rp9.900 per dolar AS serta rata-rata suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3 bulan 9,5%. 

Kemudian, rata-rata harga minyak mentah yakni US$57 per barel dan rata-rata volume lifting minyak mentah 1,05 juta barel per hari.  

Pada APBN 2006, pemerintahan SBY saat itu memasang target belanja negara sebesar Rp647,6 triliun, yang terbagi ke belanja pemerintah pusat sebesar Rp427,5 triliun, serta transfer ke daerah Rp220 triliun. 

Sementara itu, pendapatan negara ditetapkan sebesar Rp625,2 triliun yang meliputi penerimaan perpajakan Rp416,3 triliun, PNBP Rp205,2 triliun, serta hibah Rp3 triliun. Dengan demikian, defisit ditargetkan sebesar Rp22,4 triliun atau 0,7% terhadap PDB. 

Pada periode pertama pemerintahan SBY, tepatnya 2004, Indonesia di antaranya menghadapi bencana tsunami Aceh yang menyebabkan lebih dari 230.000 jiwa dilaporkan meninggal dunia. 

Sementara itu, saat pertama kali Presiden Jokowi menyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN 2016 pada 14 Agustus 2015, pemerintahan Kabinet Kerja mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5% yoy, laju inflasi 4,7% yoy, nilai tukar rupiah Rp13.400 per dolar AS dan rata-rata suku bunga SPN negara 3 bulan diasumsikan 5,5%.

Lalu, rata-rata harga minyak mentah Indonesia US$60 per barel, lifting migas 1,985 juta barel setara minyak per hari. Itu terdiri dari lifting minyak bumi 830.000 barel per hari dan gas bumi 1,155 juta barel setara minyak per hari.  

Kemudian, postur RAPBN 2016 saat itu direncanakan pendapatan sebesar Rp1.848,1 triliun. Pendapatan meliputi penerimaan perpajakan sebesar Rp1.565,8 triliun, PNBP Rp280,3 triliun serta hibah Rp2 triliun. 

Sementara itu, total belanja negara mencapai Rp2.121,3 triliun yang terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp1.339,1 triliun, serta transfer ke daerah dan dana desa Rp782,2 triliun.

"Dengan demikian defisit anggaran dalam RAPBN tahun 2016 adalah sebesar Rp273,2 triliun atau 2,1% terhadap Produk Domestik Bruto," terang Jokowi di Gedung DPR 14 Agustus 2015 lalu. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro