Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Ancam Tak Beri Tantiem ke Direksi BUMN kalau Rugi

Presiden Prabowo ancam tak beri tantiem ke direksi BUMN jika mengalami rugi.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Jumat (15/8/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) resmi mencapai rekor baru dengan menembus level 8.000 saat presiden Prabowo menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2025. Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Jumat (15/8/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) resmi mencapai rekor baru dengan menembus level 8.000 saat presiden Prabowo menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2025. Bisnis/Arief Hermawan P
Ringkasan Berita
  • Presiden Prabowo Subianto mengancam tidak akan memberikan tantiem kepada direksi BUMN jika kinerja keuangan mereka merugi.
  • Prabowo menekankan bahwa keuntungan BUMN harus nyata dan bukan hasil manipulasi, serta mendorong pengurangan jumlah komisaris BUMN.
  • Presiden menargetkan BUMN untuk berkontribusi minimal US$50 miliar agar APBN tidak defisit, mengingat aset BUMN yang mencapai lebih dari US$1.000 triliun.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto memberikan peringatan tidak akan memberikan tantiem kepada para direksi BUMN apabila kinerja keuangannya merugi.

Hal itu disampaikan Prabowo pada Pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2026, Jumat (15/8/2025). "Saya juga telah perintahkan ke Danantara, direksi pun tidak perlu tantiem kalau rugi," ujarnya di hadapan parlemen.

Kemudian, Prabowo turut mengingatkan bahwa untung BUMN harus dipastikan bukan berupa akal-akalan.

"Dan untungnya harus untung benar, jangan untung akal-akalan. Kita sudah lama jadi orang Indonesia. Dan kalau direksi itu, kalau komisaris itu keberatan segera berhenti saudara-saudara," terangnya.

Kepala Negara mengatakan bahwa BUMN Indonesia memiliki aset lebih dari US$1.000 triliun. Dia menyebut harusnya pelat merah bisa berkontribusi ke Indonesia minimal US$50 miliar.

"Harusnya BUMN menyumbang kepada kita minimal US$50 miliar. Kalau US$50 miliar APBN kita tidak defisit," tuturnya

Dalam kesempatan yang sama Prabowo juga menegaskan pengurangan jumlah komisaris BUMN hingga tersisa maksimal 6 orang. Dia menyebut ada komisaris yang hanya melakukan rapat sebulan sekali, tetapi menerima tantiem senilai Rp40 miliar per tahun.

Adapun, tantiem adalah bagian dari laba perusahaan yang diberikan kepada anggota direksi atau dewan komisaris sebagai bentuk penghargaan atas kinerja. Khususnya, apabila perusahaan berhasil memperoleh laba atau mengalami peningkatan kinerja.

Bentuk tantiem biasanya diberikan berupa uang tunai, tetapi juga bisa dalam bentuk lain seperti saham.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro