Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mematok target lifting minyak sebesar 610.000 barel per hari (bph) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Berdasarkan dokumen Nota Keuangan dan RAPBN 2026, jumlah target lifting minyak tersebut lebih tinggi dibanding target lifting minyak yang dipatok dalam APBN 2025 sebesar 605.000 bph.
Selain itu, Prabowo juga menargetkan lifting gas bumi mencapai 984.000 barel setara minyak per hari (boepd) dalam RAPBN 2026.
Berbeda dengan lifting minyak, target lifting gas pada 2026 itu turun dibandingkan APBN 2025 yang sebesar 1,005 juta boepd.
"Lifting minyak 610.000 barel per hari, lifting gas 984.000 barel setara minyak," dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026, Jumat (15/8/2025).
Sementara itu, untuk harga minyak mentah Indonesia (ICP) ditetapkan sebesar US$70 per barel dalam RAPBN 2026. Angka ini lebih rendah dibanding APBN 2025 yang sebesar US$82 per barel.
Baca Juga
Adapun, realisasi rata-rata lifting minyak RI mencapai 602.000 bph per Juli 2025. Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemerintah optimistis target lifting minyak dalam APBN 2025 akan tercapai.
Angka tersebut menunjukkan pergerakan positif meski masih di bawah target jangka panjang pemerintah.
“Lifting sekarang rata-rata 602.000 barel per hari Juni-Juli kemarin,” kata Bahlil beberapa waktu lalu.