Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga: Badan Industri Mineral Fokus Kembangkan Logam Tanah Jarang

Badan Industri Mineral yang baru dibentuk akan fokus pada pengelolaan logam tanah jarang untuk mendukung industri strategis.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan kepada wartawan terkait RAPB dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan kepada wartawan terkait RAPB dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan Badan Industri Mineral yang baru dibentuk akan difokuskan pada pengelolaan logam tanah jarang atau rare earth, mengingat kebutuhan global yang semakin tinggi terhadap komoditas tersebut.

“[Pembentukan badan] itu kaitannya dengan rare earth di mana itu harus jadi perhatian. Karena rare earth sedang dibutuhkan oleh dunia maka harus ada perhatian khusus mengenai itu,” kata Airlangga usai menghadiri acara penganugerahan gelar dan tanda kehormatan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Airlangga menjelaskan Badan Industri Mineral akan memiliki tiga mandat utama, yakni mengekstraksi rare earth, melindungi cadangan nasional, serta mengembangkan industrinya di dalam negeri.

“Kalau rare earth seluruhnya jadi bahan baku untuk magnet dan baterai,” jelasnya.

Menurut Airlangga, penunjukan Brian Yuliarto sebagai kepala Badan Industri Mineral didasarkan pada latar belakangnya yang dekat dengan riset dan sains.

“Rare earth ini kan masih perlu dikembangkan, jadi memang harus dipimpin oleh orang yang paham penelitian,” ujarnya.

Terkait pembagian tugas dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Airlangga menegaskan akan ada porsi kerja masing-masing.

“Ya nanti ada pembagian scoping,” katanya.

Ia menambahkan, produk hilir dari pengolahan rare earth akan menjadi kebutuhan vital bagi sektor industri maupun pertahanan.

“Itu kan butuh untuk pertahanan. Hampir seluruh industri butuh magnet,” tutur Airlangga.

Soal apakah hasil produksi rare earth akan lebih banyak untuk pasar domestik atau ekspor, Airlangga menyebut pemerintah masih akan melihat kebutuhan dan strategi ke depan.

“Nanti kita lihat,” pungkas Airlangga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro