Respons Pasar Saham dan Komoditas
Pasar saham Asia pagi ini menguat merespons meningkatnya potensi penurunan suku bunga The Fed. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,62% pada awal perdagangan, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,93% dan Shanghai Composite naik 0,52%.
Analis Vantage Markets Hebe Chen mengatakan pernyataan Powell menjadi semacam perekat di tengah retakan pasar Asia yang rapuh. Meski tidak menjamin kestabilan permanen, dorongan ini paling terasa di sektor teknologi Jepang dan Taiwan yang sensitif terhadap sentimen.
”Bagi investor, optimisme baru ini akan menjaga selera risiko setidaknya hingga 17 September,” ungkapnya seperti dikutip Bloomberg.
Di pasar komoditas, harga emas bertahan menguat seiring meningkatnya momentum pemangkasan suku bunga acuan AS. Logam mulia ini diperdagangkan mendekati US$3.370 per troy ounce, setelah mencatat kenaikan 1,1% pada Jumat (22/8).
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan moneter anjlok, sementara indeks dolar AS melemah. Kondisi ini memberi dukungan tambahan bagi emas, yang tidak menawarkan bunga dan diperdagangkan dalam denominasi dolar AS.
Pasar swap kini memperkirakan lebih dari 85% peluang bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan depan. Namun, arah kebijakan setelah September masih dibayangi ketidakpastian, mengingat inflasi AS tetap berada di atas target sementara pasar tenaga kerja mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan.