Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan Trump-Lee Bukukan Investasi Jumbo, dari Boeing hingga Hyundai

Pertemuan Trump-Lee menghasilkan kesepakatan bisnis senilai US$50 miliar, termasuk pesanan Boeing dan GE Aerospace. Kesepakatan ini menghindarkan Korea Selatan dari tarif 25% AS.
Presiden AS Donald Trump berpidato dalam penandatanganan perintah eksekutif di Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, AS, Kamis, 31 Juli 2025./Bloomberg-Eric Lee
Presiden AS Donald Trump berpidato dalam penandatanganan perintah eksekutif di Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, AS, Kamis, 31 Juli 2025./Bloomberg-Eric Lee

Bisnis.com, JAKARTA - Pertemuan tatap muka pertama antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung menghasilkan sejumlah kesepakatan bisnis jumbo, termasuk kontrak Boeing dan GE Aerospace senilai US$50 miliar.

Melansir Bloomberg pada Selasa (26/8/2025), kesepakatan tersebut menegaskan kelanjutan pakta dagang menit terakhir yang dicapai pada akhir Juli lalu, yang menetapkan tarif 15% atas impor AS dari Korea Selatan. Kesepakatan ini memungkinkan Seoul terhindar dari tarif 25% yang sempat diancam Trump.

Meski Presiden Lee melakukan berbagai upaya lobi, dan Trump sebelumnya menuding Korea Selatan memberlakukan tarif lebih tidak adil dibandingkan China, ketentuan tarif 15% tersebut tetap berlaku.

Industri penerbangan menjadi pemenang utama dari pertemuan kedua pemimpin. Korean Air Lines Co. sepakat memesan lebih dari 100 pesawat Boeing senilai US$36,2 miliar serta meneken kontrak senilai US$13,7 miliar dengan GE Aerospace untuk pasokan mesin dan layanan perawatan. 

Selain itu, sektor pelayaran, energi, dan transportasi AS juga akan terdongkrak lewat janji investasi tambahan dari pihak Korea Selatan.

Berikut rangkuman komitmen utama pascaperundingan Trump–Lee:

Penerbangan

Korean Air meneken perjanjian pembelian terbesar sepanjang sejarah maskapai tersebut, meliputi 50 unit Boeing 737 Max 10, 25 unit 787 Dreamliner, 20 unit 777-9, dan 8 unit kargo 777X.

Dengan kesepakatan terbaru ini, total pesanan Boeing oleh Korean Air tahun ini menembus 150 pesawat, lebih dari dua kali lipat armada eksisting buatan pabrikan AS tersebut.

Energi

Korea Gas Corp. sepakat membeli tambahan gas alam cair (LNG) asal AS hingga 3,3 juta ton per tahun mulai 2028 selama 10 tahun dari perusahaan seperti Trafigura.

Selain itu, Centrus Energy Corp. menandatangani nota kesepahaman dengan Korea Hydro & Nuclear Power Co. dan Posco International untuk menjajaki investasi dalam ekspansi pabrik pengayaan uranium Centrus di Ohio.

Otomotif & Robotik

Hyundai Motor Group berencana meningkatkan investasinya di AS menjadi US$26 miliar hingga 2028, naik US$5 miliar dari rencana sebelumnya. Investasi mencakup pembangunan pabrik baja baru di Louisiana, ekspansi produksi mobil, serta fasilitas robotik berkapasitas 30.000 unit per tahun. Rencana ini diproyeksikan menciptakan 25.000 lapangan kerja baru.

Kapal Laut

Samsung Heavy Industries Co. meneken kemitraan strategis dengan Vigor Marine Group asal AS untuk layanan perawatan dan perbaikan kapal Angkatan Laut AS.

Perusahaan juga berencana memperluas kerja sama ke kapal komersial dan khusus, serta mengeksplorasi proyek pembangunan kapal bersama dengan galangan kapal AS. 

Komitmen ini sejalan dengan investasi Korsel senilai US$150 miliar pada Juli lalu untuk mendukung kebangkitan industri perkapalan AS sekaligus memperkuat posisinya sebagai alternatif strategis bagi China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro