Bisnis.com, JAKARTA — PT Samator Indo Fas Tbk (AGII) terus menjajaki potensi pengembangan sektor gas industri di Indonesia. Adapun, kali ini perusahaan tersebut gencar bermitra dengan pengusaha China.
Wakil Direktur Utama Samator, Sigit Purwanto mengatakan kolaborasi di bidang industri gas dengan pengusaha China diharapkan dapat mendukung dari segi keandalan teknologi untuk pemrosesan gas, hidrogen, dan lainnya.
"Samator memastikan pasokan yang andal, memahami pasar lokal, dan siap berkolaborasi dengan Tiongkok melalui inovasi," kata Sigit disela-sela agenda OCBC One Connect 2025 di Jakarta, Rabu (26/8/2025).
Dia pun menyebutkan salah satu kerja sama telah dilakukan pada 20 Juni 2025 di Hangzhou China lalu. Samator melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Chairman of China IG Member Alliance (CIGMA).
Nota kesepahaman tersebut mengusung kerja sama terkait kolaborasi sektor gas untuk memperkuat solusi energi terbarukan. MoU tersebut berjudul 'Establishment of China-Indonesia Joint Task Force on Gas and Clean Energy Cooperation' yang disepakati bersama Frank Xu, pendiri sekaligus Chairman of China IG Member Alliance (CIGMA).
Sebagai gambaran, Samator Indo Gas mempunyai empat lini bisnis, yakni produksi gas industri, perdagangan gas industri, perdagangan alat-alat gas industri, dan instalasi peralatan gas industri. Saat ini, Samator mengoperasikan 58 pabrik gas industri dan 103 filling station di 29 provinsi di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Samator yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Bidang Industri Strategis Kadin, Rachmat Harsono mendorong kolaborasi yang dibangun atas kepercayaan dan keberlanjutan.
"Di Tiongkok, guanxi—atau hubungan jangka panjang—merupakan fondasi dalam berbisnis. Sementara di Indonesia, kita menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat. Ketika keduanya dipadukan, kita dapat menciptakan kemitraan yang tidak hanya kuat, tetapi juga berkelanjutan," tuturnya.