JAKARTA--Indonesia masih jauh dari kondisi pemanasan ekonomi (overheating) karena ekonomi tumbuh di bawah potensi dan tingkat inflasi relatif terkendali.Taimur Baig, Chief Economist Deutsche Bank, mengatakan perekonomian Indonesia berisiko mengalami overheating karena peningkatan permintaan tidak mampu diimbangi oleh suplai."Penjualan meningkat, kredit tumbuh, ke depan Indonesia akan mengalami terlalu tingginya pertumbuhan demand. Akibatnya ada risiko overheating," ujarnya dalam Economic Outlook 2013: Menjaga Pertumbuhan Pasar Modal dan Sektor Riil di Tengah Krisis Global, Rabu (19/12).Overheating ekonomi domestik, kata Baig, dapat tercermin dari kenaikan inflasi, ekses kredit, booming harga real estat, dan terjadinya mismatch dalam neraca korporasi akibat utang valas dan revenue rupiah. Meski menghadapi risiko tersebut, Indonesia tetap akan menjadi destinasi investasi yang menarik bagi foreign direct investment (FDI). Sejalan dengan itu, importasi barang modal dan barang baku/penolong tetap akan tinggi dan mendorong defisit transaksi berjalan.Deutsche Bank memproyeksikan defisit current account pada akhir 2012 dapat mencapai US$20,6 miliar atau 2,3% terhadap PDB. Untuk 2013 dan 2014, transaksi berjalan tetap diperkirakan tetap mencatat defisit sebesar 2,7% PDB dan 2,6% PDB."Tapi defisit transaksi berjalan ini jangan dianggap negatif, karena ini terbentuk karena investasi asing butuh barang impor untuk kegiatan produksi," katanya.Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewo menilai ekonomi Indonesia masih jauh dari kondisi overheating. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi yang hingga kuartal III/2012 tercatat sebesar 6,3% belum mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang potensial (potential growth rate), yakni 6,7% pada 2012."Kita masih jauh dari overheating. Ekonomi kita harus tumbuh 6,7% untuk serap angkatan kerja, kalau baru 6,3% sudah overheating, by design, ekonomi kita didesain untuk runtuh di suatu titik, karena angkatan kerja yang masuk tidak akan pernah terserap dan pengangguran makin meningkat," tuturnya.Kondisi yang jauh dari overheating, kata Purbaya, juga tergambar dari laju inflasi yang relatif rendah. Inflasi tahunan Januari-November 2012 tercatat sebesar 3,73%. Adapun hingga akhir tahun tingkat inflasi diproyeksi lebih rendah dari 4,5%, yakni 4,3% year-on-year. (if)
PEMANASAN EKONOMI: Belum Jadi Ancaman, Inflasi Masih Terkendali
JAKARTA--Indonesia masih jauh dari kondisi pemanasan ekonomi (overheating) karena ekonomi tumbuh di bawah potensi dan tingkat inflasi relatif terkendali.Taimur Baig, Chief Economist Deutsche Bank, mengatakan perekonomian Indonesia berisiko mengalami
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Diena Lestari
Editor : Wan Ulfa Nur Zuhra
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu