BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah akan mempertimbangkan keluhan industri hilir tepung terigu dalam penyelidikan tindakan pengamanan perdagangan atau safeguard terhadap produk impor.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyadari banyak keluhan yang masuk dari industri hilir sejak bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) sementara dikenakan terhadap terigu impor.
Setelah keluhan dari Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) terpecahkan, baru-baru ini Asosiasi Pengusaha Industri Pangan Indonesia (Aspipin) mengeluhkan kenaikan harga terigu lokal (Bisnis, 5/3).
"Kami akan cari cara yang bijaksana untuk kepentingan rakyat dan pemangku kepentingan lainnya," kata Gita dalam surat elektronik kepada Bisnis, Kamis (7/3/2013).
Mendag sebelumnya menyampaikan akan memperhitungkan kebutuhan terigu nasional tahun ini dengan pasokan dari dalam negeri.
"Kalau misalnya outlook untuk 2013 itu benar-benar besar demand-nya dan pasoknya tidak mencukupi, ya harus lihat bagaimana mengisi gap-nya," ujarnya.
Konsumsi terigu nasional pada 2012 mencapai 5,05 juta ton dengan pasokan dari dalam negeri sekitar 90,51%, sedangkan 9,49% dari impor.
Adapun Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) sebelumnya menyebutkan kapasitas terpakai (utilisasi) pabrik terigu tahun ini akan mencapai 70% dari kapasitas penggilingan gandum sebesar 8,07 juta ton.
Artinya, pabrik terigu dalam negeri akan mampu memasok 5,65 juta ton.
Asosiasi itu sebelumnya juga memperkirakan konsumsi terigu nasional pada 2013 meningkat sekitar 8% atau sama dengan 5,45 juta ton. (ra)
TEPUNG TERIGU: Pemerintah siap selidiki produk impor
BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah akan mempertimbangkan keluhan industri hilir tepung terigu dalam penyelidikan tindakan pengamanan perdagangan atau safeguard terhadap produk impor.Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyadari banyak keluhan yang masuk dari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu