Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI EMITEN: Toyoshima Berencana Tambah Kepemilikan di Trisula International

BISNIS.COM, JAKARTA—Toyoshima & Co Ltd, menargetkan untuk menambah porsi kepemilikan saham di peritel produk fesyen nasional PT Trisula International Tbk (TRIS) menjadi 10% dari saham yang beredar di pasar.

BISNIS.COM, JAKARTA—Toyoshima & Co Ltd, menargetkan untuk menambah porsi kepemilikan saham di peritel produk fesyen nasional PT Trisula International Tbk (TRIS) menjadi 10% dari saham yang beredar di pasar.

Setelah membeli 5% saham, pembelian saham Trisula dilakukan secara bertahap berdasarkan harga pasar sehingga nilai totalnya tidak dapat diketahui secara pasti.

Namun, berdasarkan prospektus penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pertengahan 2012, saat ini saham Trisula yang beredar di pasar tercatat 300 juta lembar saham.

Bila dikalikan dengan harga saham per Kamis (14/3) sebesar Rp435, maka kisaran dana yang dihabiskan perusahaan perdagangan asal Jepang itu mencapai Rp6,52 miliar.

Presiden Direktur PT TYSM Indonesia—perusahaan afiliasi Toyoshima di Indonesia—Yasuhiro Ueda menilai Indonesia memiliki prospek yang baik sebagai pemasok produk garmen di sejumlah negara seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat.

“Pasar Indonesia semakin lama semakin besar, terus berkembang. Oleh karena itu, kami perlu mencari mitra yang dipercaya untuk berkembang di sini,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (14/3/2013).

Bahkan, Toyoshima juga tertarik dengan pengembangan bisnis ritel di Indonesia setelah selama ini menjadi salah satu pembeli setia produk garmen Trisula.

Perseroan juga kemungkinan mendirikan sebuah pabrik garmen di Indonesia secara patungan dengan Trisula.

“[Pembelian saham] ini langkah pertama yang bisa berlanjut. Target kami 10% tetapi akan kami lakukan sedikit-sedikit. Langkah selanjutnya kami dapat membangun pabrik garmen,” ujarnya.

Toyoshima merupakan perusahaan distributor pakaian berbasis di Tokyo yang sudah beroperasi selama 172 tahun. Omzet perusahaan ini mencapai 204,9 juta yen atau setara dengan Rp21 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Others
Sumber : Hanum K. Dewi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper