BISNIS.COM, JAKARTA—Menteri Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan terdapat 3 pelajaran yang bisa diambil dari fenomena kenaikan harga bawang putih yang terjadi belakangan ini.
Ketiga pelajaran itu adalah pertama pentingnya aspek good governance dari pemerintah dalam menunjuk importir dan memberikan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH)
“Siapa yang ditunjuk importirnya? Abal-abal tidak? Jumlah importirnya juga, kebanyakan atau tidak jumlahnya?” katanya di Kemenkeu, Kamis (21/3).
Kedua, pengawasan pendistribusian setelah izin impor diberikan. Menko mengatakan penghentian distribusi atau penumpukan setelah izin diberikan berisiko memberikan gejolak seperti yang telah terjadi.
Pelajaran terakhir, jelas Menko, adalah meningkatkan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor terhadap produk pangan. Ketergantungan terhadap impor, sambungnya, selalu menimbulkan distorsi dan sangat rentan terhadap manipulasi.
“Masalahnya produksi kita cuma [mampu memenuhi kebutuhan sebanyak] 5% untuk bawang putih, jadinya harus diimpor. Makanya, importirnya harus kredibel dan jangan abal-abal,” ungkapnya.