BISNIS.COM, JAKARTA--Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengusulkan pembangunan pelabuhan transhipment di kawasan Indonesia timur untuk mengatasi disparitas harga barang antara kawasan barat dan timur.
Menurutnya, kawasan timur dapat menjadi pintu masuk bahan baku impor untuk diangkut menggunakan feeder ke wilayah barat. Selanjutnya, feeder akan memuat barang konsumsi dari barat ke timur.
"Perlu dipikirkan untuk bangun pelabuhan di Sorong, Biak, Bitung. Memang tidak mudah. Ini membutuhkan biaya dan segala macam, tapi bukan berarti tidak bisa dipertimbangkan," katanya dalam workshop logistik di Kementerian Perdagangan, Rabu (10/4).
Disparitas harga bersumber dari tingginya biaya logistik akibat infrastruktur yang terbatas di wilayah timur Indonesia. Infrastruktur logistik selama ini terkonsentrasi di kawasan barat.
Dia mencontohkan harga semen di wilayah barat hanya Rp50.000 per zak, sedangkan di wilayah timur mencapai Rp1 juta per zak.
Tidak adanya jaminan muatan balik dari wilayah timur bagi angkutan kargo
(backhaul) mengakibatkan ongkos angkut ke wilayah timur menjadi lebih tinggi dibanding dengan wilayah barat.
"Selain mengakibatkan disparitas harga, keterbatasan itu juga menyebabkan investor kurang berminat menanamkan modal yang pada akhirnya memperlambat pertumbuhan ekonomi di wilayah timur," ujarnya. (if)
PELABUHAN TRANSHIPMENT: Diusulkan Dibangun Di KTI untuk Atasi Disparitas Harga Barang
BISNIS.COM, JAKARTA--Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengusulkan pembangunan pelabuhan transhipment di kawasan Indonesia timur untuk mengatasi disparitas harga barang antara kawasan barat dan timur.Menurutnya, kawasan timur dapat menjadi pintu masuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium