BISNIS.COM, JAKARTA—Maskapai AirAsia Indonesia mencatatkan pendapatan Rp1,22 triliun pada triwulan I/2013, naik 34% dari periode yang sama tahun lalu Rp911,35 miliar seiring dengan peningkatan kinerja distribusi.
CEO AirAsia Indonesia Dharmadi mengatakan strategi perseroan dalam mengembangkan saluran distribusi dan memperkenalkan brand AirAsia di seluruh Indonesia membuahkan hasil. “Hasilnya tercermin pada kinerja perusahaan,” katanya dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (23/5).
AirAsia Indonesia juga membukukan laba operasional yang meningkat signifikan 172% menjadi Rp41,97 miliar dari sebelumnya Rp15,45 miliar. Laba setelah pajak juga naik 104% dari periode sebelumnya menjadi Rp1,36 miliar.
Sebelumnya perseroan mematok pendapatan tumbuh 50% dari pendapatan tahun lalu yang mencapai Rp4,36 triliun atau naik 18% dari tahun sebelumnya. Artinya, dari prediksi persentase itu jumlah pendapatan AirAsia Indonesia mencapai Rp6,54 triliun pada tahun ini.
Adapun laba bersih perseroan sepanjang tahun lalu mencapai Rp142,12 miliar atau melesat 129% dari 2011.
Dharmadi mengatakan bisnis ancillary atau omset tambahan juga tumbuh sejalan dengan meningkatnya pendapatan ancillary per penumpang sebesar 5% secara yoy (year pon year) atau dari Rp138.448 menjadi Rp145.773.
Bagasi dan fasilitas pemilihan kursi menjadi kontributor terbesar terhadap total pendapatan ancillary itu. Hingga saat ini AirAsia Indonesia mengoperasikan 22 unit pesawat dan jumlah penumpang yang diangkut pada triwulan I/2013 menjadi 1,72 juta, naik 35% dari periode yang sama tahun lalu.
Secara keseluruhan, pendapatan AirAsia Indonesia ini pun sejalan dengan pertumbuhan AirAsia Berhad periode Januari–Maret 2013. Pendapatan AirAsia Berhad mencapai RM1,30 miliar atau naik 11% dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu RM1,17 miliar.
Laba operasional AirAsia Berhad naik 6% yoy menjadi RM254,93 juta didukung oleh meningkatnya pendapatan dan stabilnya biaya produksi.
Peningkatan pendapatan ini dipicu oleh tumbuhnya jumlah penumpang sebesar 7% menjadi 5,17 juta, kenaikan pendapatan tambahan per penumpang, dan rata-rata tarif tiket.
Kenaikan pendapatan juga didorong oleh bertambahnya kapasitas kursi penumpang seiring dengan dioperasikannya 66 unit pesawat di Malaysia.
Tingkat keterisian penumpang (load factor) berada pada level 79% di tengah meningkatnya kapasitas kursi penumpang sebesar 9% pada kuartal pertama 2013. Jumlah penumpang pada periode itu sebanyak 5,17 juta naik 7% yoy.
“Pada kuartal pertama tahun ini kami mencetak kenaikan pendapatan 11% didorong peningkatan jumlah penumpang. Kinerja bisnis ancillary juga sangat bagus dengan pendapatan sebesar RM42 per penumpang,” kata CEO AirAsia Berhad Aireen Omar. (ra)
