BISNIS.COM, SEMARANG–Aktivitas kepelabuhanan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terancam lumpuh menyusul adanya rencana perusahaan bongkar muat yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Jateng menghentikan operasionalnya pada Senin (3/6/2013).
Hal itu bentuk aksi damai untuk menolak monopoli PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III.
Namun, APBMI Jateng menjamin kegiatan aksi damai yang dilakukannya tersebut tidak akan mengganggu aktivitas bongkar muat ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, karena dilakukan di Dermaga Pelabuhan Dalam, yang tidak ada kegiatan bongkar muat barang ekspor impor disana.
“Kami siap menggelar ‘aksi damai’ di Dermaga Pelabuhan Dalam Tanjung Emas Semarang, yang rencanannya akan dimulai pukul 08.00 WIB. Aksi damai ini untuk menggugah agar semua pihak taat kepada asas, termasuk Pelindo III,” tutur Ketua APBMI Jateng, Romulu Simangunsong kepada Bisnis, Minggu (2/6).
Dia mengatakan aksi damai yang akan dilakukannnya tersebut juga telah mendapatkan dukungan dari delapan asosiasi lainnya yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi Maritim (FKAM) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Sejumlah asosiasi selain APBMI tersebut, yakni Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Indonesian National Shipowners Association (INSA), Pelayaran Rakyat (Pelra), Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi), Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki), dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Pelabuhan Tanjung Emas.
“Kami menunggu sampai otoritas pelabuhan menghentikan pekerjaan bongkar muat Pelindo III di Dermaga Pelabuhan Dalam. Dan apabila PT Pelindo III tidak menghentikan kegiatan bongkar muatnya, kami tetap akan melakukan aksi,” tuturnya.
Menurutnya apabila aksi monopoli Pelindo III dalam melaksanakan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Dalam Tanjung Emas dibiarkan, nantinya akan merambah pada jenis usaha kepelabuhanan lainnnya, seperti angkutan truk, EMKL, dan lainnya.
“Namun kami juga menjamin ‘aksi damai’ ini tidak akan mengganggu aktivitas ekspor impor di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, karena itu menyangkut dunia internasional dan akan sangat berpengaruh pada citra Indonesia. Aktivitas bongkar muat ekspor impor tetap bisa melalui Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS),” tuturnya.
Ketua Gabungan Perushaan Ekspor Indoensia (GPEI) Jateng, Eddy Raharto mengatakan pihaknya mengapresiasi aksi damai yang akan dilakukan oleh APBMI Jateng tersebut, karena telah berjanji aksinya tidak akan mengganggu aktivitas ekspor impor di tanjung Emas Semarang.
“Kami apresiasi dan mendukung apa yang menjadi keresahan kawan-kawan APBMI untuk menuntut kesetaraan usaha dengan Pelindo III tersebut,” tuturnya.
Eddy yang juga Ketua FKAM Tanjung Emas tersebut mengharapkan apa yang dilakukan APBMI tersebut hendaknya segera mendapatkan perhatian dari pemerinah agar permasalahan dugaan monopli usaha Pelindo III tersebut tidak berlarut-larut.