BISNIS.COM, JAKARTA-PT NS Bluescope Lysaght Indonesia, anak usaha PT NS Bluescope Steel Indonesia, akan membuka dua pabrik baru yakni di Palembang dan Pekanbaru pada bulan ini. Untuk tahap awal, kedua pabrik tersebut masing-masing akan memproduksi atap dan rangka baja ringan sebanyak 500 ton per bulan.
President Director NS Bluescope Lysaght Indonesia Willius Suwandana menyebutkan untuk pembangunan kedua pabrik tersebut menelan investasi US$500.000 per pabrik. Keduanya menempati lahan masing-masing seluas 1.200 m2. Kedua pabrik ini nantinya akan memproduksi atap dan rangka baja ringan untuk konsumsi lokal.
"Ini salah satu strategi kami untuk memperluas pasar selain edukasi, jadi menyasar pasar lokal. Pertimbangan kami, pada tahun ini di daerah akan banya proyek-proyek yang membutuhkan. Pasar ini yang ingin kami jangkau," ujar Willius pada Senin (10/6).
Willius menargetkan produksi maksimal kedua pabrik mampu dicapai pada tahun depan. Selain untuk menyasar konsumen baru, ekspansi perusahaan ditujukan untuk penghematan biaya distribusi produk.
Willius optimistis pada tahun ini permintaan rangka dan atap baja ringan di dalam negeri akan tumbuh 20% hingga 30%.
Pertumbuhan signifikan pembangunan perumahan di dalam negeri terutama memacu permintaan rangka kuda-kuda baja, sedangkan pertumbuhan investasi dan manufaktur akan memacu permintaan atap baja untuk pabrik. Namun, Willius enggan menyebutkan berapa target produksi perusahaan sepanjang tahun ini.
"Produksi kami masih tergantung pada pesanan, tapi untuk menambah kapasitas produksi, kami siap," pungkasnya.
ATAP BAJA RINGAN: Bluscope Lysaght Indonesia Buka 2 Pabrik
BISNIS.COM, JAKARTA-PT NS Bluescope Lysaght Indonesia, anak usaha PT NS Bluescope Steel Indonesia, akan membuka dua pabrik baru yakni di Palembang dan Pekanbaru pada bulan ini. Untuk tahap awal, kedua pabrik tersebut masing-masing akan memproduksi atap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu