Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASOK DAGING SAPI: Inilah 8 Pasar Penyerap Terbesar

BISNIS.COM, JAKARTA—Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan Indonesia mempunyai delapan pasar yang menyerap sapi dan daging sapi baik lokal maupun impor.

BISNIS.COM, JAKARTA—Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan Indonesia mempunyai delapan pasar yang menyerap sapi dan daging sapi baik lokal maupun impor.

“Dari sisi permintaan, daging sapi di Indonesia ternyata memiliki pembagian yang kompleks. Terdapat kelompok dengan permintaan yang tidak bisa disubsitusi,” kata Bayu kepada wartawan, Selasa (25/6/2013).

Pertama, permintaan masyarakat dari pasar tradisional untuk konsumsi sehari-hari. Pasar jenis ini hanya membutuhkan daging bagian tertentu, misalnya tetelan untuk dimasak. Sapi yang dipasok biasanya sudah dalam bentuk karkas tanpa kulit. Selain harga, permintaan dan pasokannya juga berbeda-beda.

Kedua, pasar modern yang biasanya menginginkan fillet has potong dan wagyu dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan pasar tradisional. Adapun, permintaannya tumbuh 20%-26% setiap tahun.

Ketiga, hotel, restoran, dan katering (horeka) yang biasanya meminta lidah sapi. Bayu menjelaskan pasokan akan sulit dipenuhi apabila permintaan terus naik. Keempat, industri olahan besar yang meminta daging dalam bentuk balok.

Kelima, industri mikro yang meminta daging dengan sedikit lemak, tetapi dengan harga murah, misalnya penjual bakso yang memakai bagian jantung dan jeroan.

Keenam, permintaan dari pakan ternak untuk meningkatkan berat unggas dari meat bone meal (MBM). MBM adalah produk asal hewan yang diperoleh dengan daur ulang dan dihaluskan untuk menghasilkan bahan makanan yang bernutrisi dan ekonomis. “MBM ini merupakan jenis pakan ternak yang memiliki gizi yang tinggi,” ujarnya.

Ketujuh, industri kulit sapi. Kedelapan, permintaan khusus pada Idul Adha yang membutuhkan pasokan sapi hidup dalam jumlah besar.

Bayu menuturkan kedelapan pasar ini memiliki kerakteristik masing-masing. Ini yang menimbulkan harga daging menjadi bervariasi di pasaran. “Selama ini yang dihitung hanya jumlah sapi hidup. Kalau permintaan salah satu organ lebih besar, bisa menyebabkan harga naik.” 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper