Bisnis.com, JAKARTA—Terminal Peti Kemas (TPK) Koja pelabuhan Tanjung Priok mendatangkan empat unit peralatan bongkar muat untuk mendongkrak percepatan pelayanan kapal dan bongkar muat peti kemas ekspor impor di terminal tersebut.
General Manager TPK Koja Indra Sani mengatakan, empat peralatan baru tersebut terdiri dari satu unit Super Post Panamax Quay Crane (QC) dan tiga unit Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) yang dibuat Zhen Hua Port Machinery Company (ZPMC), China.
”Keempat alat baru untuk melayani kegiatan bongkar muat di TPK Koja itu diperkirakan akan mulai beroperasi pada pertengahan Agustus 2013 setelah proses uji coba selesai,” ujarnya kepada Bisnis, saat menerima kedatangan kapal tongkang khusus MV Zhen Hua yang membawa empat unit peralatan bongkar muat itu, di dermaga TPK Koja hari ini, Selasa (9/7/2013).
Dia mengatakan, dengan penambahan peralatan itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan bongkar muat peti kemas ekspor impor di TPK Koja. “Untuk menurunkan peralatan-peralatan baru itu, MV Zhen Hua akan berlabuh di TPK Koja selama 3 hari, sejak hari ini [Selasa 9/7/2013],” tuturnya.
Dengan penambahan peralatan baru itu, kata dia, TPK Koja kini memiliki Quay Crane sebanyak 7 unit (dari sebelumnya 6 unit), RTGC menjadi 25 unit (dari sebelumnya 22 unit) dan didukung 48 Head Trucks serta tiga unit reach stackers.
Dia optimistis, TPK Koja mampu menangani kapasitas muatan hingga menjadi 1.000.000 Twenty Equivalent Unit (TEU) per tahun mulai 2014.
"Kami targetkan performa TPK Koja dari sisi operasional bisa terus meningkat, sehingga kami dapat mempercepat waktu penanganan muatan kapal-kapal,” paparnya.
Indra menambahkan,TPK Koja juga sukses mengimplementasikan instalasi layanan peti kemas berbasis tehnologi terkini atau N-Gen serta pembayaran jasa kepelabuhanan dengan system elektronik (autogate dan single billing) yang sangat membantu kelaancaran arus barang di pelabuhan.
“Upaya kami tetap menjadikan TPK Koja sebagai terminal pilihan di Pelabuhan Tanjung Priok terus kami lakukan," ujarnya.
Pengoperasian TPK Koja, saat ini dilakukan melalui kerjasama operasi antara PT.Pelindo II/IPC dan PT. Hutchison Ports Indonesia (HPI).
Iwan Rialdy, Presiden Direktur HPI, Iwan Rialdi mengatakan, dengan pertumbuhan arus kontainer yang terus meningkat di Indonesia, kehadiran peralatan baru akan memberi manfaat yang positif bagi operasional di Pelabuhan Tanjung Priok.
Data yang diperoleh Bisnis menyebutkan, sampai dengan 4 Juli 2013, arus peti kemas melalui TPK Koja mencapai 429.638 twenty foot equivalent units (TEUs) atau setara 276.743 bok.