Bisnis.com, JAKARTA - Terminal Petikemas Koja (TPK) di kawasan Tanjung Priok saat ini memungkinkan peti kemas ekspor untuk dapat masuk ke terminal lebih awal dari biasanya atau yang disebut dengan layanan early stack.
General Manager Terminal Petikemas Koja Indra Hidayat Sani mengatakan layanan early stack yang diberikan oleh TPK ini merupakan sebagai respons atas peraturan pembatasan pergerakan trucking yang melayani kegiatan ekspor dan impor menjelang libur Hari Raya Idulfitri 2023.
“Pelayanan ini pasti akan memberikan efek kepada Terminal berupa meningkatnya YOR [Yard Occupancy Ratio] ekspor dan impor selama libur Lebaran ini," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (20/4/2023).
Indra melanjutkan untuk mengantisipasi efek dari layanan early stack dan pembatasan mobilisasi truk, maka ada beberapa strategi yang telah direncanakan oleh TPK Koja di antaranya, berkoordinasi dengan pihak shipping line untuk menginformasikan kepada importir agar segera menarik peti kemas miliknya sebelum hari raya.
Pihaknya pun turut berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai untuk melakukan percepatan proses perijinan dokumen serta memanfaatkan Buffer Block (Blok Cadangan) yang ada di lapangan TPK Koja untuk meningkatkan kapasitas.
Selain itu, TPK Koja juga akan memaksimalkan kapasitas lapangan import dan memanfaatkan lapangan eksport yang kemungkinan kosong akibat dari tidak ada kegiatan eksport selama menjelang dan setelah lebaran. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan YOR pada lapangan terminal.
Baca Juga
Pengamat pelabuhan yang juga direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil oleh pengelola Terminal Petikemas Koja dalam menerapkan layanan early stack kontainer ekspor.
Menurutnya, di tengah kebijakan pelarangan pergerakan truk selama arus mudik Lebaran 2023, penerapan layanan ini memberikan kemudahan bagi pabrikan yang ingin memasukkan kargo mereka ke dalam pelabuhan.
“Di saat mental publik terbebani dengan kebijakan pelarangan pergerakan truk karena arus mudik lebaran 2023, penerapan early stack oleh manajemen TPK Koja memberi angin segar bagi pabrikan yang mencari cara bagaimana eksport mereka tetap bisa masuk ke area pelabuhan. Memasukkan kargo ke dalam pelabuhan adalah kunci,” katanya,
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengeluarkan ketentuan pembatasan jam operasional selama masa mudik Lebaran 2023.
Pembatasan tersebut berlaku selama 12 hari yang terbagi atas beberapa periode. Regulasi tersebut tertuang dalam Keputusan Bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dengan Korlantas Polri dan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No: KP-DRJD 2616/2023, SKB/48/IV/2023, 05/PKS/Db/2023 Tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno menjelaskan pengaturan pembatasan operasional angkutan barang diberlakukan pada ruas jalan tol dan non tol.
Secara terperinci, ketentuan waktu pengaturan lalu lintas untuk masa arus mudik diberlakukan mulai Senin, 17 April 2023 pukul 16.00 hingga Jumat, 21 April 2023 pukul 24.00.
Pembatasan ini berlaku untuk 5 kategori kendaraan. Pertama, mobil barang dengan Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kilogram; Kedua, mobil barang dengan 3 sumbu atau lebih; Ketiga, mobil barang dengan kereta tempelan; Keempat, mobil barang dengan kereta gandengan; dan kelima, mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan hasil galian (tanah, pasir, batu), hasil tambang, dan bahan bangunan.
Sementara itu, pengecualian akan diberikan pada pengangkut barang pokok seperti beras, tepung terigu/tepung gandum/tepung tapioca, jagung, gula, sayur dan buah–buahan, daging, ikan, daging unggas, minyak goreng dan mentega, susu, telur, garam, kedelai, bawang, serta cabai.