Bisnis.com, BOGOR -- Peneliti Institut Pertanian Bogor Prof. Slamet Susanto menemukan beberapa kultivar jeruk pamelo tanpa biji. Jeruk tersebut bernama Bali merah 2, Jawa 1 dan Muria 1.
“Jeruk Pamelo termasuk tanaman yang mempunyai sifat partenokarpi yaitu dapat menghasilkan buah, walaupun tanpa penyerbukan, sehingga buah yang dihasilkan tidak mempunyai biji,” ujarnya di Kampus IPB Darmaga, Rabu (10/7).
Slamet mengungkapkan Pamelo merupakan jeruk asli Indonesia yang saat ini memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional, namun sangat jarang petani yang menanam jeruk jenis ini. Banyak masyarakat beranggapan Pamelo sama dengan jeruk Bali. Padahal kenyataannya jeruk Bali merupakan salah satu di antara sekian kultivar Pamelo asli Indonesia.
Produksi Pamelo masih rendah hanya sekitar 5% dari total produksi jeruk yang mencapai 2,2 juta ton, dan pasar lokal masih sangat berpeluang menyerap.
Selain itu, area pengembangannya pun masih terbatas di beberapa sentra utama yaitu di daerah Magetan, Pangkajene dan Kepulauan Aceh.
Tanaman ini juga ditemukan di beberapa wilayah lain seperti Jambi, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Banyuwangi .
Pamelo ini mempunyai sekitar 24 kultivar yang dikenal masyarakat. Di antaranya mempunyai rasa sangat enak seperti Srinyonya, Pankep Puih dan Maria Sigolagola.
Beberapa Pamelo bahkan ada yang tidak berbiji, namun jenis ini belum banyak dikembangkan di masyarakat.
Selain memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional, Pamelo juga memiliki khasiat dalam meningkatkan kesehatan tubuh, seperti antioksidan, antikanker dan dapat melarutkan kolesterol.
Guru Besar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB menambahkan, hanya beberapa petani maju yang mau mengelola budi daya jeruk ini. Hal ini karena diperlukan dorongan dan pembinaan pemerintah terhadap petani Pamelo dari sisi teknis budi daya dan pemasarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Herry Suhendra
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium