Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian menargetkan penandatanganan kerjasama pengembangan kawasan industri di Indonesia Timur dengan China berbasis mineral dan batu bara dilakukan pada Oktober tahun ini. Adapun pengembangan ini dilakukan untuk pemerataan pendapatan dan kemakmuran dalam negeri.
Menperin M.S. Hidayat menyebutkan saat ini 70% dari total kawasan industri di Indonesia berada di Jawa khususnya Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Pelan-pelan porsi ini akan kami seimbangkan. Targetnya 50% di Jawa, 50% di luar Jawa. Untuk itu kami bekerja sama dengan China, untuk pengembangan kawasan industri di Indonesia Timur khususnya untuk smelter," ujar Hidayat di Cikarang, Selasa (16/7).
Selain untuk pemerataan pendapatan, model kerja sama yang sudah banyak diterapkan oleh negara lain ini dapat membantu pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, power plant, dan jalan.
"Nanti akan kami berikan kemudahan berupa tax holiday dan tax allowance. Namun, bentuk pasti insentifnya akan kami bahas kemudian secara government to government, karena mereka sekaligus membangun infrastrukturnya. Yang jelas ini khusus smelter untuk mendekati pusat mineralnya," lanjut Hidayat.
Sebelumnya, pemerintah China melalui Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (CPC) Provinsi Guangxi Peng Qinghua berkomitmen membangun tiga kawasan industri mineral dan batubara di Indonesia timur. Peng juga berkomitmen mengarahkan BUMN China untuk berinvestasi di sana. Selain itu, Peng menyebutkan sudah ada 30 perusahaan asal China, Indonesia dan negara lain yang siap mendirikan pabrik di kawasan tersebut.
Hidayat menambahkan, ketiga kawasan industri tersebut akan dibangun di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Untuk lokasi pasti akan ditentukan kemudian.
Kawasan Industri Berbasis Mineral Dibangun Bersama China di KTI
Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian menargetkan penandatanganan kerjasama pengembangan kawasan industri di Indonesia Timur dengan China berbasis mineral dan batu bara dilakukan pada Oktober tahun ini. Adapun pengembangan ini dilakukan untuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 menit yang lalu
Sritex Ajukan PK Usai Kasasi Pailit Ditolak Mahkamah Agung
51 menit yang lalu