Bisnis.com, JAKARTA--Mekanisme lelang untuk pembangunan kilang minyak di dalam negeri sulit dilakukan, karena membutuhkan desain kilang yang disesuaikan dengan jenis dan lamanya pasokan minyak bumi untuk kilang itu.
Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) mengatakan hingga saat ini belum ada satu negara pun yang melakukan lelang untuk membangun kilang. Pasalnya, pembangunan tersebut memerlukan kepastian pasokan minyak dan keekonomian kilang itu sendiri.
“Mekanisme lelang itu sulit dilakukan, karena keekonomian antara kilang yang satu dengan kilang lainnya berbeda. Apalagi, kilang itu harus dibangun dengan desain yang spesifik sesuai dengan jenis minyak mentah dan produk yang akan dihasilkannya,” katanya di Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Seperti diketahui, sebelumnya Kementerian ESDM meminta Pertamina untuk mencari mitra melalui mekanisme tender untuk membangun kilang di dalam negeri. tender tersebut dilakukan dengan persyaratan dan tawaran insentif yang diberikan Kementerian Keuangan.
Opsi tersebut muncul setelah Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan menilai insentif yang diminta Kuwait Petroleum Company dan Saudi Aramco Asia Company Ltd berlebihan. Dalam proposalnya, kedua perusahaan Timur Tengah itu meminta tax holiday selama 30 tahun untuk membangun kilang di dalam negeri.
Meski sulit, Ali melanjutkan, akan melaksanakan tender itu jika memang Pemerintah memutuskannya. Akan tetapi, Pertamina tidak menjamin mekanisme tender tersebut menaik bagi perusahaan asing untuk membangun kilang di dalam negeri, karena perusahaan asing tersebut memiliki pertimbangan keekonomian sendiri.