Bisnis.com, JAKARTA—Menjelang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, hanya agen perjalanan besar yang siap bersaing dengan negara Asia Tenggara.
Ketua Umum Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar mengatakan dari sekitar 7.000 agen perjalanan yang terdaftar dalam organisasinya hanya 10%-15% yang dinilai siap bersaing dalam MEA 2015.
“Mayoritas agen perjalanan yang siap bersaing ini hanya berskala besar dan telah go public,” kata Asnawi kepada Bisnis, Kamis (25/7/2013).
Dia menambahkan pada saat pelaksanaan MEA 2015, beberapa perusahaan tersebut akan segera melakukan ekspansi ke luar negeri. Pasar yang dituju diantaranya Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Asnawi mengungkapkan kendala bagi perusahaan agen travel yang belum mempunyai kesiapan setara antara lain dari sisi sumber daya manusia, teknologi, dan jaringan bisnis. Penguatan di bidang sumber daya manusia bisa dilakukan dengan mengaplikasikan standar kompetensi bidang.
Adapun untuk memperkuat teknologi dan jaringan, agen perjalanan skala besar harus mau berkerja sama dengan skala kecil. Misalnya, agen perjalanan besar yang mendapatkan pelanggan dari luar negeri yang ingin mengunjungi daerah tertentu, bisa bekerja sama dengan agen perjalanan kecil di daerah.
Pemerintah juga diharapkan bisa memfasilitasi kerja sama dengan industri pariwisata asing untuk peningkatan daya saing. Dengan kerja sama ini agen perjalanan Indonesia bisa menerapkan tarif yang lebih murah pada destinasi mancanegara.
“Kalau kita memesan hotel di Singapura kan mahal, dengan kerja sama ini apabila membeli paket wisata dari agen perjalanan biaya hotel bisa ditekan,” ujarnya.
