Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga penelitian dan pengembangan Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB siap memasok bahan baku untuk industri jamu melalui kerja sama komersialisasi hasil riset obat herbal.
Kepala Pusat Studi Biofarmaka IPB sekaligus peneliti Pusat Studi Biofarmaka Latifak K. Darusman menyebutkan lembaga ini berfokus pada pengembangan standardisasi untuk obat herbal dari hulu hingga hilir, termasuk mengembangkan lahan dan meningkatkan pengetahuan petani.
Latifah memaparkan beberapa bentuk kerja sama dengan industri meliputi riset layanan yang dibiayai oleh industri, kerja sama penyediaan bahan baku, dan pengembangan metode
"Untuk penyediaan bahan baku kami akan melakukannya secara bioregional, agar tidak berpusat di Jawa. Kami akan bina petani agar bahan baku memenuhi standar," ujar Latifah pada Selasa (30/7/2013.
Beberapa hasil riset lembaga ini juga telah digunakan oleh industri seperti PT SOHO Industri Pharmasi, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Bintang Toedjoe, dan PT Biofarindo. Saat ini pusat studi memiliki empat produk yang telah memperoleh paten di antaranya permen cajuput pelega tenggorokan dan ekstrak akar kuning.
Latifah memaparkan, saat ini tren penggunaan obat herbal di beberapa negara telah mencapai 35%, bahkan China menargetkan mampu 50%. Melalui kerja sama ini, dia berharap penetrasi obat herbal di dalam negeri mampu meningkat.
Adapun saat ini, di Indonesia, obat herbal masih digunakan untuk pencegahan. Kementerian Kesehatan ada tahun ini menargetkan sekitar 100 Puskesmas dan rumah sakit memiliki fasilitas obat herbal. Selain itu, Latifah mengatakan tengah menyusun sertifikasi jamu.
(34)
LPPM IPB Siap Pasok Bahan Baku Jamu Hasil Riset
Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga penelitian dan pengembangan Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB siap memasok bahan baku untuk industri jamu melalui kerja sama komersialisasi hasil riset obat herbal.Kepala Pusat Studi Biofarmaka IPB sekaligus peneliti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 menit yang lalu
RI Bidik 16 Juta Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada 2025
21 menit yang lalu