Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumen Khawatir Kondisi Pasar Properti

Bisnis.com, JAKARTA - Konsumen Indonesia saat ini masih mengkhawatirkan kondisi pasar properti karena daya beli dan kenaikan harga rumah.

Bisnis.com, JAKARTA - Konsumen Indonesia saat ini masih mengkhawatirkan kondisi pasar properti karena daya beli dan kenaikan harga rumah.

Bedasarkan hasil survei sentimen pasar properti di Indonesia oleh iProperty Group terhadap 10.179 responden pada semester 1/2013, sekitar 58%-nya memandang bahwa suku bunga KPR di Indonesia saat ini terasa berat, dan 36% nya merasa bahwa suku bunga tersebut sudah pada tingkat ideal.

Andy Roberts, General Manager Rumah123.com, situs properti di Indonesia, mengatakan bahwa 58% responden tidak ingin pemerintah mengizinkan orang asing untuk membeli apartemen atau kondominium di Indonesia.

"Mereka khawatir bahwa permintaan dari asing akan meningkatkan harga properti," katanya dalam media launching survei sentimen properti Asia, di Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Dia menjelaskan responden Indonesia cenderung mengutamakan lokasi, dan disusul harga sebagai pertimbangan. 

Rumah123.com mencatat, terdapat 8 lokasi favorit yang diinginkan oleh konsumen properti yakni Bintaro, disusul kawasan BSD, Cibubur, Harapan Indah, Kemang, Gading Serpong, Kelapa Gading, dan Cinere.

"Persoalan harga paling utama, sehingga peminat Kemang berkurang ditambah lagi masalah kemacetan," kata Andy.

Andy menjelaskan sejumlah responden yang mengingkan investasi mulai memilih kota di luar  Jakarta seperti Bandung 50%, Yogyakarta 33%, dan Denpasar 28%. "Sedangkan di luar Jakarta yang sedang tren itu di Medan dan Balikpapan," katanya.

Berdasarkan segi usia, responden Indonesia yang ingin memiliki rumah relatif lebih muda yakni 45% nya berada pada usia 20 tahun - 30 tahun.

"Selain karena teknologi internet yang lebih banyak dipakai anak muda, tapi juga karena tren memiliki rumah sudah tertanam pada generasi muda," jelas Andy.

Bahkan, lanjut Andy, dari responden tersebut, 56% nya adalah pria dan 45% adalah wanita. Menurut Andy, berdasarkan gender, wanita saat ini juga sudah mulai mempertimbangkan investasi masa depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper