Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah berharap pengambilalihan kepemilikan 100% PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dapat terealisasi pada 31 Oktober 2013.
“Perundingannya semakin ketat, karena 31 Oktober 2013 sudah mulai dekat. Namun, secara fisik, Inalum sudah kami dapatkan,” ujar M.S Hidayat, Menteri Perindustrian, Senin (26/8/2013).
Dia berharap angka yang ditawarkan pemerintah sebelumnya, dapat diterima pihak Jepang yang diwakili oleh konsorsium Nippon Asahan Aluminium (NAA). Apabila tidak sesuai, Hidayat mengaku siap mengikuti langkah arbitrase.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian mengatakan apabila tidak ada kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dengan pihak Jepang terkait pengambilalihan Inalum, pemerintah siap untuk membawa kasus itu ke arbitrase.
Dia mengatakan perundingan antara Indonesia dan pihak Jepang yang diwakili oleh konsorsium Nippon Asahan Aluminium (NAA) terus dilakukan secara intensif untuk mempercepat negosiasi.
Selain itu, Hidayat juga merekomendasikan Inalum untuk berdiri sendiri sebagai badan usaha milik negara (BUMN). Hal ini disebabkan kepemilikan saham Inalum akan sepenuhnya menjadi milik pemerintah.
Saat ini, pemerintah memiliki 41,13% saham Inalum, sisanya 58,87% dimiliki oleh konsorsium NAA. Konsorsium ini beranggotakan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), sebagai wakil Pemerintah Jepang, dan 12 perusahaan swasta Jepang.
Nasionalisasi Inalum, Akuisisi 100% Dituntaskan 31 Oktober 2013
Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah berharap pengambilalihan kepemilikan 100% PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dapat terealisasi pada 31 Oktober 2013. “Perundingannya semakin ketat, karena 31 Oktober 2013 sudah mulai dekat. Namun, secara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
58 menit yang lalu