Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Port Corporation (IPC)—dulunya bernama Pelabuhan Indonesia (Pelindo II)—mengingatkan agar manajemen TPK Koja di Pelabuhan Tanjung Priok melakukan perawatan peralatan bongkar muat secara baik dan berkala, agar performance terminal peti kemas itu terus mendapat kepercayaan pengguna jasa kepelabuhanan.
Dirut IPC R.J Lino mengatakan semua peralatan di TPK Koja yang sudah rusak saat ini sedang direkondisi, pasca hadirnya sejumlah peralatan bongkar muat baru di terminal peti kemas tersebut.
“Saya minta TPK Koja bisa memaintenance alat-alat di terminalnya dengan baik, sehingga investasi yang sudah dilakukan bisa tepat guna,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela penandatanganan penyerahan peralatan bongkar muat jenis Quay Container Cranes (QCC) dan Rubber Tyred Gantry Cranes (RTGc) dari Hutchison Port Indonesia (HPI) ke TPK Koja hari ini, Selasa (17/9/013).
Penandatanganan penyerahan peralatan bongkar muat tersebut di lakukan langsung Dirut IPC RJ Lino dan Direktur HPI Iwan Rialdy, serta di damping General Manager TPK Koja Indra Hidayat Sani.
Lino mengatakan, jika pada tiga tahun lalu peralatan di TPK Koja sebagian besar kondisinya rusak dan terus menerus menjadi kendala dalam melakukan layanan bongkar muat kapal maupun peti kemas.
“Tetapi kini semua sudah lebih baik, jadi tidak ada alasan lagi bagi TPK Koja untuk tidak memberikan layanan yang baik bagi pengguna jasa pelabuhan,” paparnya.