Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pelaku usaha harus membangun ruas pipa gas yang menghubungkan wilayahnya dengan sumber gas. Hal itu untuk menjamin pasokan gas kepada industri di Jawa Tengah.
“Saya meminta para pelaku usaha memperbaiki infrastruktur dan jalan tol untuk gas, agar industri di wilayah kami berkembang,” katanya, Selasa (17/12/2013).
Saat ini, Pertagas tinggal melakukan konstruksi pipa Gresik-Cepu, dan melakukan lelang paket rekayasa, pengadaan dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC).
Pipa Gresik-Semarang sendiri termasuk dalam rencana pipa Transjawa, yang dibagi menjadi tiga proyek utama. Pertama, Jawa bagian barat dengan nilai investasi US$300 juta dengan jalur Cirebon-KHT (84 km) dan Tegalgede-Muara Tawar (50 km).
Kedua, Jawa bagian utara senilai US$400 juta dengan jalur Cirebon-Semarang (255 km), dan ketiga, Jawa bagian timur senilai US$360 juta dengan jalur Semarang-Gresik (271 km) dan East Java Gas Pipeline (EJGP)-Grati senilai US$58 juta (22,1 km).
Dari proyek pipa Transjawa, bagian pipa yang saat ini belum terbangun yaitu Cirebon–Semarang sepanjang 255 kilometer yang dikerjakan Rekayasa Industri, dan Semarang-Gresik sepanjang 271 kilometer yang digarap Pertagas. Total investasi pipa sepanjang 682,1 kilometer itu mencapai US$1,12 miliar.