Bisnis.com, JAKARTA - Industri bisnis elektronik pada tahun ini diprediksi tumbuh hingga 12%, lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar 11%.
Ketua Electronic Marketeers Club (EMC) Rudyanto mengatakan pertumbuhan bisnis elektronik akan bertambah pada tahun ini apabila nilai tukar rupiah bisa menguat atau kembali pada level Rp9.000 per dolar AS.
Menurutnya, selama ini, produk AC menduduki peringkat tertinggi sebagai barang elektronik yang banyak diminati masyarakat Indonesia, dengan nilai penjualan sebesar Rp4,8 triliun atau naik 28% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Kami optimis bisa tumbuh 11%-12% pada tahun ini [2014]. Tentu dengan melihat nilai rupiah, apakah bisa menguat atau justru sebaliknya,” papar Rudyanto, Jumat (3/1/2013).
Kendati mengalami pertumbuhan pada tahun lalu, penjualan bisnis elektronik pada 2013 sebesar 11% meleset dari target prediksi awal tahun sekitar 15%. Kondisi itu dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan nilai tukar rupiah yang terus melemah.
Dia mengatakan sejak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus melemah, pelaku industri elektronik sudah menaikkan harga jual hingga10%.
“Kenaikan harga jual seperti itu cukup wajar di tengah pelemahan rupiah terhadap dolar yang sudah mencapai 21%. Selain itu, 50% komponen elektronik diperoleh dari impor, sehingga tidak mungkin industri bertahan tanpa melakukan penaikan harga,” tuturnya.
2014, Industri Elektronik Diprediksi Tumbuh 12%, dengan Catatan
Industri bisnis elektronik pada tahun ini diprediksi tumbuh hingga 12%, lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar 11%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Nurbaiti
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu