Bisnis.com JAKARTA – Pemerintah Indonesia dinilai lemah dalam mengawasi ekspor mineral ke sejumlah negara, khususnya pada komoditas bauksit.
Meski tidak memiliki bukti jelas, Kadin Indonesia membandingkan data ekspor komoditas bauksit milik Indonesia dan data impor komoditas itu di China. Menurut data Kadin Indonesia, negara ini mengekspor 45 juta ton bauksit ore ke China, sedangkan China mengimpor 60 juta ton bauksit ore dari Indonesia.
Ketua Satgas Mineral Kadin Indonesia, Didie W. Suwondho mengatakan ada 15 juta ton bauksit yang tidak berdokumen. Hanya saja, pihaknya mengharapkan agar jangan disalahartikan. Pihaknya tidak memiliki wewenang mengawasi ekspor mineral yang dilakukan perusahaan tambang di Indonesia, karena itu domain pemerintah.
Namun, dia menilai bahwa siapa yang melakukan kenakalan bisa dilacak dengan membandingkan kepemilikan izin usaha pertambangan (IUP) yang ada. “Ditjen pajak harus mencari siapa yang belum punya ijin IUP itu,” katanya, Sabtu (18/1/2014)
Sementara itu, Dewan Penasehat Kadin Indonesia Herman Afif menilai Indonesia tidak memiliki regulasi mineral yang jelas sehingga terlihat tidak ada sinkronisasi kerja antar sektor di pemerintahan.
Menurutnya, izin ekspor itu seharusnya berada di Kementerian Perdagangan bukan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Padahal, ikhwal perusahaan yang diperbolehkan ekspor selama ini harus mendapat izin ekspor dulu dari ESDM.