Bisnis.com, DENPASAR - Bali meraup devisa sebesar US$12,46 juta dari pengapalan aneka jenis cendera mata berbahan baku plastik selama 10 bulan, periode Januari-Oktober 2013.
"Perolehan devisa tersebut merosot 5,21% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$13,14 juta dolar AS," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, seperti dikutip Antara, Senin (3/2/2014).
Dia mengatakan dari segi volume pengapalan, mata dagangan tersebut yang menurun US$46,95% dari 28,18 juta unit pada 10 bulan pertama 2012 menjadi 14,95 juta unit pada periode yang sama 2013.
Namun demikian, imbuhnya, perajin dan seniman Bali cukup kreatif membuat berbagai jenis cendera mata dari bahan baku plastik sehingga mampu bersaing dan cukup disenangi konsumen mancanegara.
Ketut Teneng menjelaskan cendera mata itu, antara lain aneka jenis hiasan dalam berbagai rancang bangun (desain) untuk hiasan ruang tamu, kamar tidur dalam rumah tangga, maupun kelengkapan hotel.
Dia mengatakan pengiriman mata dagangan tersebut tergantung dari kondisi dan permintaan pasaran ekspor. Meskipun demikian, imbuhnya, Bali selalu memiliki persediaan matadagangan dalam jumlah memadai.
Cendera mata dari bahan baku plastik merupakan salah satu dari enam jenis hasil industri kecil di daerah itu, yang berhasil menembus pasaran mancanegara.
I Ketut Teneng mengatakan hasil industri dari bahan baku plastik mampu memberikan kontribusi sebesar 3,13% dari total ekspor Bali sebesar US$398,75 juta.
"Khusus hasil industri kecil menyumbangkan devisa sebesar US$134,32 juta atau 33,69% dari total ekspor Bali," ujarnya.