Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan akhirnya menyurati manajemen Merpati Nusantara Airlines terkait penghentian operasional maskapai penerbangan itu ke sejumlah rute.
"Kami sudah menyurati manajemen Merpati untuk memberikan penjelasan alasan mengapa tidak terbang, dan rute-rute mana saja yang dihentikan operasinya," kata Direktur Angkutan Udara Kemenhub Djoko Murjatmodjo, seperti dikutip Antara, Selasa.
Namun, imbuhnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemhub hingga Senin (3/2/2014) sore belum mendapatkan laporan resmi Merpati perihal pemberhentian operasi yang dilakukan maskapai tersebut hingga Februari 2014.
Selain itu, Kemhub juga belum mendapatkan tanggapan memadai dari Merpati kecuali hanya selembar surat yang intinya memberitahukan bahwa Merpati berhenti melayani sejumlah rute.
Djoko memaparkan penjelasan secara mendetil dan terperinci dari Merpati terkait pemberhentian operasional sementara adalah merupakan hal yang penting.
"Ini penting supaya jika ada masyarakat yang menanyakan bisa diinformasikan sehingga masyarakat bisa mencari maskapai penerbangan lain atau transportasi lain," katanya.
Sebelumnya, Merpati Nusantara tidak mampu lagi melakukan kegiatan operasional penerbangan sebagaimana mestinya yang didasari oleh utang yang menggunung dan pemasukan yang menurun, sehingga menghentikan sementara operasinya.
"Merpati sampai ke titik di mana kami tidak mampu melakukan operasional sebagaimana mestinya," kata Direktur Operasional Merpati Capt Daryanto.
Menurut dia, kondisi yang dialami salah satu maskapai BUMN ini antara lain karena menurunnya jumlah pemasukan, ditambah dengan semakin kecilnya tingkat kepercayaan masyarakat dan agen perjalanan.
Selain itu, Merpati juga memiliki utang pembayaran avtur terhadap PT Pertamina sehingga pada saat ini Pertamina hanya akan mengirimkan avtur bila maskapai penerbangan tersebut membayarnya secara tunai.
Sebenarnya berbagai langkah telah dilakukan oleh manajemen seperti mengurangi jumlah rute dan frekuensi penerbangan yang sekaligus juga mengurangi pesawat yang dioperasikan.
Namun, hal itu juga tidak bisa berjalan karena di beberapa bandara, Merpati tidak bisa terbang karena tidak adanya suplai avtur dari Pertamina.
Permasalahan lainnya yang dialami maskapai tersebut juga terkait dengan masalah asuransi serta persoalan internal dengan karyawan yang belum dibayarkan gajinya.
"Sekarang ini sudah muncul biaya pengembalian tiket yang tidak sedikit," katanya.