Gapura Angkasa Sambut Akuisisi Garuda

Bisnis.com, JAKARTA--PT Gapura Angkasa yang merupakan badan usaha handling pesawat dan perusahaan patungan Garuda Indonesia dan Angkasa Pura I serta II menyambut baik rencana akuisisi saham perusahaan itu yang akan dilakukan oleh Garuda.

Garuda Indonesia rencananya bakal menguasai 80% saham PT Gapura Angkasa.

Terkait hal itu, Presiden Direktur PT Gapura Angkasa Agus Priyanti menilai hal itu berdampak positif bagi operasional perseroan karena maskapai tersebut tengah membidik peringkat bintang lima di dunia.

“Kalau maskapai bintang lima, layanannya tentu harus berstandar dan stabil berkualitas tinggi. Nah, di Gapura Angkasa ini masalahnya Sumber Daya Manusia lumayan tinggi turn over-nya. Kami harapkan dengan standar Garuda itu bisa ditekan,” jelasnya, Kamis (27/2/2014).

Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S Sunoko sebagai salah satu pemilik saham Gapura Angkasa memberikan sinyal akan mengurangi kepemilikan di Badan Usaha Milik negara (BUMN) tersebut.

"Kami memang akan melepas sebagian saham di Gapura Angkasa ke Garuda," ungkapnya.

Direktur Keuangan Angkasa Pura II Laurensius Manurung menambahkan, sesuai kesepakatan antara Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, masing-masing akan melepas 21,25% sahamnya di Gapura Angkasa ke Garuda Indonesia.

"Nanti Angkasa Pura I dan II masing-masing akan memiliki 10% saham di Gapura Angkasa dan Garuda menjadi mayoritas mencapai 80%," jelasnya.

Direktur Keuangan Garuda Handrito Hardjono mengatakan perseroan saat ini memiliki 35% saham di Gapura Angkasa. "Kami ingin menuntaskan aksi korporasi ini di semester I tahun ini".

Garuda, lanjutnya mengalokasikan dana sekitar US$25 juta untuk membeli saham Gapura Angkasa yang termasuk dalam belanja modal pada 2014 sekitar Rp200 juta.

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar menjelaskan tujuan perseroan menjadi pemilik mayoritas di Gapura Angkasa agar dapat mengontrol serta meningkatkan perbaikan layanan Gapura Angkasa terhadap pelanggan ke depan.

PT Gapura Angkasa membidik peningkatan keuntungan pada 2014 sebesar 42% dibandingkan tahun sebelumnya atau Rp71,4 miliar rupiah dibandingkan 2013 yang mencapai Rp50,2 miliar.