Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mendorong penggunaan gas pipa dengan membangun jaringan gas kota di sejumlah wilayah, untuk mengurangi impor iquefied petroleum gas (LPG).
Mohammad Hidayat, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, mengatakan saat ini hampir separuh konsumsi LPG dipenuhi dari impor. Hal itu disebabkan terbatasnya produksi kilang LPG yang ada di dalam negeri.
"Saat ini konsumsi LPG mencapai 4,5 juta ton per tahun, sedangkan kapasitas seluruh kilang hanya 2,5 juta ton dan sisanya impor. Ini tentu tidak baik untuk ketahanan energi, sehingga perlu didorong penggunaan energi lain yang dapat dipasok seluruhnya dari domestik,” katanya di Jakarta, Minggu (9/3/2014).
Hidayat menuturkan tiap tahunnya pemerintah berupaya untuk membangun jaringan gas kota dengan 4.000 sambungan rumah tangga di setiap kotanya. Jaringan tersebut dibangun di wilayah yang memiliki sumber gas, atau wilayah yang dekat dengan jaringan transmisi gas yang sudah ada.
Tahun ini, pemerintah merencanakan jaringan gas kota di lima wilayah dengan target total 20.000 sambungan rumah tangga. Kelima wilayah yang akan dibangun jaringan gas kota adalah Semarang, Batam, Bulungan, Sidoarjo, dan Bekasi.