Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mencoba menggali lebih banyak peluang bisnis furnitur khas nusantara ke luar negeri melalui partisipasi Kementerian Perdagangan dalam pergelaran International Furniture Expo (IFEX) 2014 pada 11-14 Maret.
Menurut catatan Kemendag, ekspor produk furnitur rotan pada 2013 mencapai US$219,8 juta dengan tren pertumbuhan positif yaitu 2,18% selama 5 tahun terakhir. Negara tujuan ekspor furnitur rotan utama adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Inggris.
Tren pertumbuhan positif tersebut juga diikuti oleh ekspor produk kerajinan senilai 4,61% selama periode 2009-2013. Nilai ekspor produk kerajinan RI tahun lalu tercatat mencapai US$669,1 juta dengan mitra tujuan utama AS, Jepang, Inggris, Jerman, dan Hong Kong.
“IFEX yang baru diadakan pertama kali ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas produsen mebel dan kerajinan nasional, sehingga menghasilkan produk unggulan yang bernilai tambah dan menjadi market leader di pasar global,” kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak, Senin (10/3/2014).
Menurut Nus, pameran yang diadakan di Jakarta International Expo (JIExpo) tersebut juga diharapkan menjadi peluang bisnis, sehingga dapat menjadi sarana yang efektif bagi perusahaan furnitur nasional dalam mengembangkan bisnisnya.
Pagelaran yang mengusung tema ‘Trade with Remarkable Indonesia’ itu diikuti oleh 700 peserta dan dihadiri oleh 5.000 buyers dari berbagai negara.
Adapun, produk nasional yang ditampilkan mencakup berbagai pilihan mebel kayu, rotan, dan bambu untuk ruang tamu, ruang keluarga, dan mebel untuk anak.
Furnitur Khas Nusantara Bidik Genjot Ekspor
Pemerintah mencoba menggali lebih banyak peluang bisnis furnitur khas nusantara ke luar negeri melalui partisipasi Kementerian Perdagangan dalam pergelaran International Furniture Expo (IFEX) 2014 pada 11-14 Maret.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Wike Dita Herlinda
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu