Bisnis.com, JAKARTA—Guna mengejar ketertinggalan dari negara Asean lain, Indonesia menargetkan kenaikan ekspor furnitur selaku produk industri andalan pada level US$5 miliar dalam 5 tahun ke depan.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia sebenarnya memiliki potensi sangat besar untuk merajai pasar mebel dunia. Sayangnya, kapasitas industri furnitur RI hanya setara dengan ¼ kapasitas Vietnam dan 1% pasar mebel dunia.
Fakta bahwa Indonesia masih saja terbelakang dalam penguasaan pasar furnitur, lanjutnya, menandakan ada sesuatu yang salah dalam sistem pengelolaan industri andalan negara tersebut.
“Untuk itu, tren ke depan adalah industri mendekati konsumen dan industri mendekati bahan baku. Kita musti memperbaiki sistem supaya bisa bersaing,” janjinya ketika ditemui di pembukaan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2014, Selasa (11/3/2014).
Furnitur berbahan dasar kayu dan rotan merupakan salah satu produk unggulan RI. Dengan potensi SDA dan SDM yang dimiliki, Indonesia seharusnya dapat menjadi pemimpin industri mebel di Asia Tenggara, terutama menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.