Bisnis.com, PALEMBANG - PT Pertagas Niaga mengestimasi kebutuhan dana untuk investasi pengembangan jaringan gas di 27 kota sasaran dalam mandatori pemerintah mencapai Rp810 miliar hingga 2018.
Direktur Utama Pertagas Niaga Jugi Prajogio mengungkapkan investasi akan dimulai tahun ini dalam proyek penyambungan jaringan gas di Prabumulih dan Jambi yang ditaksir menelan dana Rp60 miliar, ditambah belanja modal Rp30 miliar untuk agenda serupa tahun depan di Sengkang Sulawesi Selatan.
“Kalau dihitung kasar, asumsi kebutuhan dananya bisa sampai segitu dan berasal dari kantong Pertamina. Awalnya sudah pasti ‘berdarah-darah’, setidaknya kami berkepentingan untuk memastikan jaringan gas kota bisa berkembang,” terang Jugi, Selasa (6/5/2014).
Entitas anak PT Pertamina Gas itu berharap dapat melipatgandakan jumlah pelanggan rumah tangga dan pelanggan kecil, termasuk mendiversifikasikan segmentasinya. Hingga kini, jumlah pemakai jaringan gas pada ketiga kota penugasan yakni Prabumulih, Jambi, dan Sengkang tercatat sebanyak 12.822 pelanggan.
Jaringan eksisting di Prabumulih saat ini baru dinikmati 4.650 rumah tangga dan ditargetkan bertambah hingga 9.000—10.000 pelanggan tahun ini. Dengan jumlah pelanggan saat ini, Pertagas Niaga belum dapat memaksimalkan nilai ekonominya karena timpang dengan volume pasokan gas dari PT Pertamina EP.
“Idealnya, volume gas terpasang 0,5 juta kaki kubik per hari (MMscfd) mampu menyambungkan jaringan gas untuk 20.000 rumah tangga,” sebutnya.
Situasi serupa juga terjadi pada dua kota penugasan lainnya dalam skema PSO. Dengan kapasitas pasokan gas yang sama, jumlah pelanggan di Jambi hanya mencapai 4.000 rumah tangga dan 4.172 pengguna di Sengkang.
Di dua kota itu, Pertagas Niaga mendapatkan suplai gas dari Energy Equity Epic Pty.Ltd. dan JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang.
“Kami tidak ingin berhenti sampai tiga kota itu saja. Ada beberapa kontrak dalam skema penetapan status pengguna (PSP) dengan BUMD yang berakhir 2015, salah satunya di Sidoarjo,” timpalnya.
Sampai tahun depan, Pertagas Niaga menargetkan penugasan penambahan jaringan di 10 kota lainnya di antaranya; Sidoarjo, Ogan Ilir, Blora, Subang, Bulungan, Sorong, Semarang, Bekasi, Sidoarjo (lanjutan tahap III), dan Lhokseumawe.
Di samping penugasan pemerintah, perseroan juga berminat menambah portofolionya untuk pengembangan jaringan gas komersial di Jakarta bagian selatan dengan ruas pipa transmisi sepanjang 22 kilometer.
Selain itu, penambahan jaringan gas komersial akan diperluas di Prabumulih dan Jambi. Pertagas Niaga akan memanfaatkan anggaran perusahaan untuk merealisasikan ekspansi tersebut.
“Pada dasarnya bisnis ini potensial, meski sejauh ini sifatnya sebatas memenuhi kebutuhan warga. Pendapatan masih ‘payah’, rerata Rp15 juta—Rp20 juta per bulan. Kami yakin dengan pengembangan jaringan dan jumlah pengguna berlipat dapat memberikan keuntungan di masa depan,” katanya.
Pertagas Niaga Bakal Telan Rp810 Miliar Hingga 2018
PT Pertagas Niaga mengestimasi kebutuhan dana untuk investasi pengembangan jaringan gas di 27 kota sasaran dalam mandatori pemerintah mencapai Rp810 miliar hingga 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Surya Mahendra Saputra
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu