Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah memperkirakan jika tidak melakukan langkah apapun, pada 2020 mendatang impor BBM akan mencapai 2,2 juta barel per hari.
Kebutuhan BBM nasional saat ini sekitar 1,4 juta barel dengan pemenuhan dari impor sekitar 350.000 barel per hari.
“ Tahun ini, kebutuhan BBM kita kira-kira akan mencapai 1,5 juta barel per hari, tahun depan pasti tumbuh 8%, maka akan bertambah 120 barel per hari pada 2016., jadi bisa dihitung pada 2020, kalau kita tidak melakukan sesuatu kebutuhan BBM kita bisa mencapai 2,2 juta barel per hari,” ujar Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo seperti dilansir laman Kementerian ESDM, Senin (2/5/2014)
Dia menambahkan produksi nasional minyak terus turun seiring makin tuanya sumur-sumur yang ada. Produksi minyak saat ini sekitar 820.000 barel per hari, jika tidak ada penemuan-penemuan cadangan minyak baru, pada 2020 produksi minyak nasional hanya mencapai 600.000 barel per hari.
Dari 800.000 produksi nasional yang bisa diolah di kilang Pertamina hanya 650.000 barel per hari.
“Tiap hari, Pertamina itu harus impor crude 350.000 barel minyak per hari setara dengan US$37 juta per hari. Itu jika kebutuhan kita 1.000.000 per hari,” ujar Wamen.
Pemerintah, menurutnya, berupaya untuk mendapatkan cadangan minyak baru dengan memberikan kemudahan – kemudahan dan insentif kepada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan eksplorasi.
Untuk mengurangi ketergantungan impor BBM, pemerintah akan membangun kilang di Bontang dengan skema KPS (kerjasama pemerintah dengan swasta).