Bisnis.com, JAKARTA-- Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi melakukan diplomasi dagang di London, Inggris pada Rabu (4/6/2013). Diplomasi dagang ini memberikan beberapa hasil yang cukup positif, antara lain mengenai Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).
“Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sudah mulai menunjukkan dampak positif terhadap ekspor produk kayu Indonesia. Salah satunya adalah peningkatan ekspor pintu kayu dari Semarang dan Kudus," jelas Wamendag, Rabu (3/6/2014)
Wamendag juga menyampaikan bahwa sampai akhir tahun 2013, ekspor pintu kayu mencapai 10.000-13.000 pintu per minggu. Setelah SVLK, ekspor pintu kayu hingga Mei 2014 meningkat menjadi 13.000-15.000 per minggu.
Ekspor pintu kayu ini diproyeksikan mencapai 20.000 pintu per minggu di awal 2015.
“Menurut importir kayu yang kami temui di sana, satu dari tiga pintu yang dijual di London itu buatan Indonesia," imbuh Wamendag.
Produk-produk furnitur Indonesia yang dimanufaktur di Jepara dan Semarang dijual di toko-toko furnitur terkemuka Inggris.
"Importir produk-produk furnitur tersebut mengatakan bahwa telah terjadi pertumbuhan permintaan sebesar 15%-20% terhadap produk furnitur Indonesia dan diproyeksikan akan naik 50% dalam 1-2 tahun ke depan, antara lain dikarenakan reputasi Indonesia yang membaik dengan adanya SVLK,” ungkap Wamendag.
Hasil lain yang diperoleh dari diplomasi dagang ini adalah pertokoan bergengsi di London “Harrods” telah kembali menjual kopi luwak dari Indonesia. Sebelumnya Harrods sempat menghentikan penjualan kopi luwak akibat tekanan aktivis kesejahteraan hewan.