Bisnis.com, JAKARTA- Merpati Airlines memfokuskan perhatian pada upaya menghidupkan kembali Air Operating Certificate dengan cara melobi para pihak untuk mendorong pengoperasian pesawat propeler pada rute perintis.
Direktur PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) Saiful Haq Manan mengatakan Air Operating Certificate merupakan syarat utama agar maskapai tersebut bisa kembali mengudara.
Hingga saat ini pihaknya masih menghitung berapa kebutuhan operasional pesawat jenis propeler yang dimiliki oleh investor yang bakal bergabung melalui rencana bisnis Merpati.
Rencana bisnis, lanjutnya merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan AOC di samping adanya keyperson pada setiap struktur, serta kondisi keuangan yang berkelanjutan.
“Skemanya akan ada anak perusahaan Merpati yang bersih untuk menjalankan rute-rute tersebut. Kami sudah meminta kepada Kementerian Keuangan agar utang Merpati sekitar Rp2 triliun dari total Rp7,6 triliun agar dijadikan penyertaan modal,” ujarnya dalam RDP dengan Komisi VI DPR, Selasa (10/6/2014).
Dia juga mengharapkan agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berupa PT Pertamina, Asuransi Jasindo mau melepas total utang Merpasti sekitar Rp3 triliun sebagai modal usaha anak usaha perusahaan baru tersebut.
Pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan PT Pertamina yang memberikan peluang pembelian avtur secara tunai atau prepaid. Sedangkan Jasindo menurutnya bersedia memberikan asuransi penerbangan secara parsial sesuai dengan rute yang diterbangi Merpati nantinya.
“Kami sudah bicarakan hal tersebut dengan para pihak pada Mei 2014. Keuntungan yang dicapai oleh anak usaha itu akan digunakan untuk menyicil utang Merpati yang tersisa,” tambahnya.
Merpati Berupaya Terbang Lagi di Rute Perintis
Merpati Airlines memfokuskan perhatian pada upaya menghidupkan kembali Air Operating Certificate dengan cara melobi para pihak untuk mendorong pengoperasian pesawat propeler pada rute perintis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : MG Noviarizal Fernandez
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
52 menit yang lalu
Startup Baru Makin Jarang Muncul, Menko Airlangga Ungkap Penyebabnya
2 jam yang lalu