Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Mebel dan Kerajinan Republik Indonesia (AMKRI) mengatakan pembaruan teknologi guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri mebel nasional wajib dilakukan, pihaknya berharap pemerintah meningkatkan perhatian bagi industri ini.
Abdul Sobur, Sekretaris Jenderal AMKRI, mengatakan saat ini industri mebel yang sedang bergairah akibat adanya sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) tidak akan melonjak jika pemerintah tidak mendukung modernisasi teknologi ini.
“Kami berusaha untuk meningkatkan kinerja, akan sangat membantu jika pemerintah memberikan insentif dalam sektor teknologi. Tapi sekarang belum kearah sana, jadi jangankan menjadi macan Asia, menjadi macan Asean pun kita belum mampu,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (17/6/2014).
Saat ini kualitas teknologi industri mebel nasional masih berada di bawah Malaysia, Vietnam dan Thailand. Menurutnya, Thailand bisa meningkat karena adanya penanaman modal asing yang membantu tumbuhnya industri pendukung di sana.
Abdul mengatakan kemampuan industri nasional dalam memproduksi masih minim teknologi, beberapa perajin hanya menggunakannya sebagai alat pemotong saja.
“Umur teknologi kita itu jauh di bawah mereka [Malaysia, Vietnam, Thailand], kalau lomba lari jelas kalah. Walaupun kita memiliki keunggulan pada mutu dan kreatifitas,” ujarnya.