Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAMERAN FURNITUR IFEX 2015: Transaksi Ditarget Tembus US$400 Juta

Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2015 ditarget membukukan transaksi senilai US$400 juta on the spot dan US$800 juta untuk follow up order dari 600 peserta dengan total 7.000 buyer.
  Ilustrasi produk furnitur. /
Ilustrasi produk furnitur. /

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2015 ditarget membukukan transaksi senilai US$400 juta on the spot dan US$800 juta untuk follow up order dari 600 peserta dengan total 7.000 buyer.

Eksibisi mebel terbesar di Asia tersebut akan dihelat pada 12-15 Maret 2015 di Jakarta International Expo (JIExpo) dengan mengusung tema ‘Merging Local Traditions with Modern Touch’.

“IFEX merupakan platform efektif bagi promosi produk kayu berkelanjutan di Indonesia, serta menjadi sarana kampanye potensi produk kayu berkelanjutan kita kepada dunia. Untuk itu, bagi kami, perolehan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) adalah sebuah keharusan,” kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak, Selasa (15/7/2014).

Semakin tingginya permintaan akan produk-produk berkelanjutan, lanjut Nus, memaksa produsen produk kayu di Indonesia untuk menggunakan bahan baku yang terlacak legalitas asal usulnya, serta menghasilkan keuntungan sosial dan ekonomis bagi lingkungan.

“Legalitas tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing, menekan pembalakan liar, mencapai pengelolaan hutan produksi lestari, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. SVLK juga sekaligus menjawab tantangan adanya tren perdagangan kayu internasional yang memerlukan bukti legalitas.”

Tahun ini, IFEX berhasil meraup total transaksi senilai US$1 miliar, dengan total buyer sejumlah 6.113 orang. Jumlah pesertanya mencakup 400 perusahaan, termasuk 39 perusahaan dari 12 negara asing.

“Melalui IFEX 2015, industri mebel dan kerajinan Indonesia diharapkan dapat terus tumbuh. IFEX 2015 juga mendorong inovasi serta kreativitas perajin dan produsen dalam negeri agar dapat menghasilkan produk-produk unggulan bernilai tambah,” jelas Nus.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Soenoto menambahkan produk yang paling diminati pada IFEX 2014 a.l. mebel berbasis rotan, outdoor furniture, perabot kamar tidur, kamar tamu, dan kamar makan, perabot kantor, furnitur klasik, dan dekorasi rumah.

Adapun, pembeli asing terbanyak tercatat dari Australia, China, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, India, Belanda, Prancis, Jerman, Inggris, Timur Tengah, dan lain sebagainya.

“Dengan pengalaman puluhan tahun berhasil mengorganisir pameran-pameran berskala internasional, kami yakin IFEX akan menjadi pameran yang sangat diperhitungkan di Asia Tenggara dan menjadi one stop solutions untuk pembeli manca negara,” tuturnya.

Industri mebel dan kerajinan berkontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Lebih dari 500 ribu tenaga kerja langsung bekerja di industri ini ditambah 2,5 juta tenaga kerja tidak langsung dan tenaga kerja untuk industri pendukung.

Pemerintah menargetkan ekspor produk hasil hutan Indonesia, termasuk furnitur pada 2014-2015 tumbuh sebesar 5,5%-6,5% dengan nilai US$9,4-9,5 miliar. Sementara itu, produk kerajinan ditargetkan tumbuh 7%-8% dengan  nilai US$721-US$728 juta.

Beberapa negara yang menjadi target peningkatan ekspor produk hasil hutan Indonesia adalah RRT (19,6%), Jepang (1,47%), Amerika Serikat (10,1%), Korea Selatan (10,5%), Malaysia (0,27%), Australia (3,96%), Taiwan (7%), Arab Saudi (4,1%), India (17,2%), dan Inggris (5,3%).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper