Bisnis.com, BANDUNG --Jaringan Petani Asparagus Indonesia (Japati) dan Asosiasi Pengusaha Asparagus Bandung Selatan (APABS) kesulitan memenuhi permintan pasar terhadap asparagus yang mencapai 3,5 ton per hari, belum termasuk permintaan luar negeri.
Ketua APABS Dadang Taryana mengatakan, salah satu penyebab tingginya permintaan pasar terhadap tanaman yang berasal dari daratan Mediterania di Eropa Selatan, yang pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Romawi sejak 200 tahun sebelum masehi ini karena rasanya yang eksotik, elit dan langka.
"Para anggota Japati dan APABS dalam setahun terakhir ini sudah melakukan penanaman pada lahan lebih dari 5 hektar. Sedangkan permintaan ekspor ke beberapa negara Asia, Eropa, Timur Tengah dan Amerika," katanya, Kamis (14/8/2014).
Menurut dia, di Indonesia asparagus banyak dipasok dari daerah seperti Bali, Malang dan Kab Bandung. Di Jawa Barat sendiri, asparagus baru dipasok petani Kabupaten Bandung yang melakukan penanaman secara terorganisir melalui kelompok jaringan dan asosiasi.
Akibatnya, para petani cukup dibuat repot dengan tingginya permintaan pasar dalam dan luar negeri. Sedangkan hingga Juni 2014 lalu, kemampuan produksi mereka baru mencapai 70 kilogram perhari.
Di beberapa pasar modern di Indonesia, harga rebung asparagus rerata dijual tak kurang dari Rp200.000 per kilogram.
Karena besarnya peluang pasar dengan harga yang menggiurkan, para petani Bandung Selatan menjuluki asparagus dengan sebutan emas hijau. Selain harga yang tinggi, juga kandungan gizi yang kaya manfaat untuk kesehatan.
Dari hasil penelitian, rebung atau batang muda asparagus memiliki sifat diuretic yang berkhasiat memperlancar saluran urin guna memperbaiki kinerja ginjal.
Asparagus juga sumber terbaik asam folat nabati rendah kalori, mengandung sedikit natrium, mengandung senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler, menyehatkan pencernaan, mencegah kecatatan bayi, mengurangi keasaman darah, anti inflamasi, anti oksidan, gula darah, bahkan meningkatkan produksi ASI.
Dengan prospek bisnis asparagus yang terbuka lebar dengan nilai keuntungan memikat minat setiap orang, maka Japati pun menargetkan pada Agustus 2014 ini produksi asparagus di Kabupaten Bandung bisa mencapai 200 kilogram per hari.
Petani Asparagus Kewalahan Penuhi Permintaan Pasar
Jaringan Petani Asparagus Indonesia (Japati) dan Asosiasi Pengusaha Asparagus Bandung Selatan (APABS) kesulitan memenuhi permintan pasar terhadap asparagus yang mencapai 3,5 ton per hari, belum termasuk permintaan luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Herdi Ardia
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 menit yang lalu
Ekonom: Harusnya Pengusaha Lebih Takut PPN 12% dibanding UMP 6,5%
1 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
2 jam yang lalu